Sri Mulyani Batal Jadi Anggota Tim Pemenangan, Golkar: Jokowi Minta Fokus Urus Ekonomi Negara
Jokowi ingin Sri Mulyani melanjutkan tanggung jawabnya sebagai bendahara negara.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus mengatakan, mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari tim pemenangan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan saran dari Jokowi agar Sri Mulyani fokus mengurusi perekonomian negara.
"Kesimpulan presiden fokus pada pemerintahan, jadi bu Sri bilang mau gabung, dibilang 'kamu fokus aja ke pemerintahan karena masalah finansial ini harus diberesi'," kata Lodewijk saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/8/2018).
Lodewijk melanjutkan, Jokowi percaya mantan direktur Bank Dunia itu punya kemampuan yang memumpuni di bidang ekonomi dan keuangan negara.
Oleh karena, Jokowi ingin Sri Mulyani melanjutkan tanggung jawabnya sebagai bendahara negara.
"Artinya presiden gak mau, bu Sri Mulyani kan kuat dari sisi ekonomi, dalam operasional kenegaraan dia lebih penting sehingga pak Jokowi taruh dia di sana," katanya.
Selain itu, Lodewijk mengaku tak mempermasalahkan soal masuknya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di struktur tim kampanye nasional.
Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak mengatur bahwa menteri harus mundur jika masuk tim kampanye.
"Tidak masalah. Karena Menko kan mengkoordinir kegiatan para menteri. Kalo Pak pramono kan memang sekretaris. Ke mana bosnya pergi dia dampingi, itu lah chemistrynya," kata Lodewijk.
"Aturan KPU tak mengatakan itu, dia hanya cuti bukan mundur," katanya.
Diketahui, hingga saat ini terdapat 11 nama yang ditunjuk menjadi Dewan Pengarah tim kampanye nasional Koalisi Indonesia Kerja.
Nama-nama tersebut, yakni Jusuf Kalla, Puan Maharani, Pramono Anung Wibowo, Agung Laksono, Akbar Tanjung, Try Sutrisno, Sidarto Danusubroto, Dimyati Rois, Siswono Yudho Husodo, Suharso Monoarfa, dan Laksamana TNI (Purn) Marsetyo.