Sandiaga Uno Enggan Berkomentar Terkait Ancaman Yang Diterima Andi Arief
Sandi mengaku enggan berkomentar terkait hal yang negatif termasuk kasus dugaan ancaman yang diterima Andi Arief.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengaku mendengar isu adanya elite partai politik yang mencoba mengintimidasinya.
Hal ini mengingat Andi Arief akan membongkar dugaan mahar politik sebesar Rp 1 triliun dari cawapres Sandiaga Uno untuk PKS dan PAN.
Ditemui disela-sela acar Festival Ciliwung, di kawasan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (25/8/2018), Sandiaga enggan berkomentar perihal masalah itu.
Sandi mengaku enggan berkomentar terkait hal yang negatif termasuk kasus dugaan ancaman yang diterima Andi Arief.
"Saya tidak mau komentar soal hal-hal yang negatif," kata Sandiaga.
Sebelumnya, melalui keterangan tertulis, Jumat (24/8/2018), Andi mengaku mendengar isu adanya elit partai politik yang mencoba mengintimidasinya.
"Terhadap isu yang saya terima tadi malam bahwa salah satu ketua DPD partai politik di Jakarta yang mengorder etnis tertentu untuk mengintimidasi saya, tentu saya khawatir," kata Andi Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/8/2018).
Andi mengaku khawatir terlait isu ancaman tersebut. Pasalnya, dia menyebut isu ancaman itu berupa fisik.
"Sejak dulu saya paling takut menghadapi ancaman fisik ini karena itu lebih baik saya menghindar," ungkap Andi.