Komisi I DPR Akan Klarifikasi ke BIN Soal Keterlibatan Pemulangan Neno Warisman
Pasalnya menurut Jazuli BIN hanya bertugas untuk memberikan informasi bukan mengeksekusi perkara.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi 1 dari Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan pihaknya akan menanyakan soal keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam pemulangan Neno Warisman dari Pekanbaru ke Jakarta.
Pasalnya menurut Jazuli BIN hanya bertugas untuk memberikan informasi bukan mengeksekusi perkara.
"Sebenarnya BIN itu kan fungsinya bukan mengeksekusi, polisi pun tidak boleh menangkap orang ketika orang tidak melakukan kesalahan dan melangar hukum," ujar Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (27/8/2018).
Oleh karena itu dalam rapat bersama BIN nanti, Komisi 1 menurut Jazuli akan menanyakan hal tersebut. Ia akan meminta klarfikasi mengapa BIN terlibat dalam pemulangan Neno ke Jakarta.
"Tentu nanti kita akan tanya lewat komisi I kenapa BIN ko bisa ikut turun mengeksekusi satu persoalan. Kan BIN itu tugasnya, namanya aja intelijen, nah yang mengeksekusi itu bukan BIN, tidak boleh," katanya.
Sebelumnya Neno Warisman mengaku dipaksa pulang oleh Kepala Bin Daerah (Kabinda) Riau setelah adanya penghadangan dan penolakan terhadap Neno setibanya di Pekanbaru. Sementara itu BIN mengaku terlibat untuk memastikan bahwa peraturan dilaksanakan karena konser musik bertajuk #2019GantiPresiden yang akan dihadiri Neno tidak mendapat izin kepolisian.
Sebelumnya pegiat #2019GantiPresiden Neno Warisman tertahan di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018) pukul 18.30 WIB. Neno yang tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB tidak diperbolehkan keluar Bandara oleh aparat keamanan.
Setibanya di gerbang bandara, Neno Warisman langsung dihadang sekelompok massa yang berjumlah ratusan. Neno kemudian dipulangkan ke Jakarta dan tidak dapat menghadiri acara musik bertajuk #2019GantiPresiden.