Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

#2019GantiPresiden Diduga Ditunggangi Oknum HTI, Anggota Watimpres: Itu Posible

Polemik mengenai gerakan #2019GantiPresiden masih terus menimbulkan spekulasi.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in #2019GantiPresiden Diduga Ditunggangi Oknum HTI, Anggota Watimpres: Itu Posible
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polemik mengenai gerakan #2019GantiPresiden masih terus menimbulkan spekulasi. 

Kali ini anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto menyebut tidak menutup kemungkinan gerakan #2019GantiPresiden tidak hanya ditunggangi unsur politik tetapi juga oleh kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

"Bisa, possible, saya tidak suuzon, itu posible (adanya kelompok HTI-red). Tapi kalo sudah punya capres A dan B juallah mereka, kalo ganti presiden tidak jelas itu kemana, tembakannya kemana itu," ujar Sidarto, dikawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018). 

Sebelumnya Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'aruf Amin, Maman Imanulhaq juga menuding gerakan #2019GantiPresiden ditunggangi organisasi massa HTI yang sudah dilarang di Indonesia.

Maman juga menuding, kelompok ini bukan cuma ingin mengganti presiden, tapi juga ideologi bangsa.

Baca: Pollycarpus Bebas, Komisi III DPR Janji Tanyakan ke Kapolri Saat Raker

"Deklarasi #2019GantiPresiden ditunggangi oleh Kelompok HTI yang jelas HTI merupakan ormas terlarang," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Berita Rekomendasi

Sidarto Danusubroto juga mengatakan bila gerakan #2019GantiPresiden merupakan suatu hal yang tidak etis.  
"Bagi saya itu tidak etis ya!," ucap Sidarto. 

Menurut Sidarto lebih baik kubu yang mempelopori #2019gantipresiden untuk 'menjual' pasangan capres-cawapres yang telah mereka usung. 

"Mereka sudah punya capres, jual lah capres itu, jangan jualan ganti presiden, itu tidak etis dalam etika demokrasi tidak etis bagi saya," ujar Sidarto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas