Prabowo: Kalau Ada TV, Bicaranya Harus Lebih Kalem
Ujar Prabowo, kebiasaan berbicara lantang telah menjadi ciri khasnya sejak masih berada di satuan militer.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menuturkan sejak mendaftarkan diri sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2019, ia berusaha menjaga sikapnya di hadapan media.
Hal tersebut ia ungkapkan saat menjadi keynote speech di Seminar Nasional Beda Buku "Indonesia Paradoks" di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/9/2018).
Ujar Prabowo, kebiasaan berbicara lantang telah menjadi ciri khasnya sejak masih berada di satuan militer.
"Ini ada TV ya di sini? Kalau ada TV, bicaranya harus lebih kalem. Apalagi sekarang sudah terdaftar sebagai Calon Presiden. Sekarang banyak sekali penasihat, 'Bapak, kalau bicara harus kalem. Jangan menggebu-gebu, jangan meledak-ledak,'" ucap Prabowo disambut tawa saat oleh tamu undangan.
Baca: Prabowo: Demokrasi Terancam, Sekarang Ada Emak-emak Mau Deklarasi Diusir dari Negaranya Sendiri
Namun saran tersebut tidak langsung diterima oleh Prabowo.
Ia mengatakan justru suara lantang menjadi penyemangat.
"Tapi kalau bicara dengan rakyat, mereka sudah datang panas-panasan, emak-emak apalagi kita bicaranya kalem dateng dari jauh nunggu saya 2 jam. Kalau saya nggak bicara meledak-meledak, ya gimana," jelas Prabowo.
Dalam kegiatan bedah buka yang dihadiri oleh Fadli Zon dan Rizal Ramli, Prabowo berbicara terkait perekonomian Indonesia.
"Sabar, sabar, Prabowo sekarang sudah sabar. Sayang waktu itu tidak kudeta. Aduh ada TV ya. TV tolong ya dihapus," kata Prabowo diiringi gelak tawa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.