Pimpin Rapat Perdana, Ini yang Dibahas Erick Thohir
Rapat perdana dipimpin oleh Erick dan Wakil Ketua Tim Kampanye, yakni Herry Lontung Siregar, Abdul Kadir Karding, dan Arsul Sani.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Erick Thohir, memimpin rapat perdana dengan tim kampanye pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Rapat perdana dipimpin oleh Erick dan Wakil Ketua Tim Kampanye, yakni Herry Lontung Siregar, Abdul Kadir Karding, dan Arsul Sani.
Kemudian hadir pula Sekretaris Tim Kampanye Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekretaris Tim Kampanye, Verry Surya Hendrawan, Raja Juli Antoni, dan Ahmad Rofiq.
Pada rapat ini, Erick mengaku belum membahas secara spesifik untuk memenangan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Ya, ini kan' rapat pertama, saling berkenalan dan saling konsolidasi. Karena memang kan' rapat pertama," ujar Erick di Kantor Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).
Baca: Erick Thohir Dikabarkan Diperiksa terkait Korupsi Asian Games, Kubu Jokowi-Maruf Beri Tanggapan
Erick memastikan, strategi pemenangan akan dibahas setelah memasuki masa kampanye pada 23 September mendatang.
Salah satu konsolidasi yang dibahas pada rapat kali ini, yakni bagaimana sembilan partai politik yang bergabung mendukung Jokowi-Ma'ruf menyamakan visi dan misi.
"Apakah sama-sama satu visi? Kan' partai-partai pendukung kan' banyak sekali di sini. Dan alhamdulillah solid, luar biasa, dan kita mempunyai visi yang sama, yaitu bagaimana kita terus membangun Indonesia buat rakyat," kata Erick.
Selain konsolidasi antar partai politik pendukung untuk menyamakan visi-misi, ucap Erick, tim kampanye juga membahas bagaimana pemetaan di daerah-daerah untuk pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Erick mengatakan, sejumlah kepala daerah memang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf. Bahkan dari partai politik di luar koalisi.
"Makanya kita tadi konsolidasi, gimana mapping, apakah langkah selanjutnya, itu. Bukan sebuah hal-hal yang, oke gimana kita bertempur, enggak. Tidak ada sekali kata-kata seperti itu," tutur Erick.