Debat Pilpres Berbahasa Inggris, Pakar HI Unair: Usulan Bersifat Politis, Memancing Reaksi Kubu Lain
Pakai HI Unair Surabaya, Joko Susanto mengatakan perang bahasa internasional atau bahasa asing dalam debat publik capres cawapres tidak substansial.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TribunJatim.com/fz/fatimatuz zahroh
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi partai politik pengusung bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar satu sesi debat capres-cawapres dengan menggunakan bahasa Inggris.
Usulan ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
BACA: Ditanya Siapa Pilihan Keluarga Gus Dur di Pilpres 2019, Yenny: Partai Kami Diambil
Pakar Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Joko Susanto mengatakan perang bahasa internasional atau bahasa asing dalam debat publik capres cawapres tidak substansial.
"Seharusnya lebih substansial. Lebih baik fokus pada integritas kemudian juga visi, itu jauh lebih penting. Karena nantinya pada proses hubungan dengan luar negeri ada peran translator penerjemah dan juru bahasa," kata Joko, pada Surya (grup TribunJatim.com), Jumat (14/9/2018).
Jika usulan ini diterima, menurut Joko, ke depannya juga akan ada usulan menggunakan bahasa Arab atau bahasa asing lainnya.