Tolak Gabung Tim Kampanye Daerah Jokowi-Maruf, Khofifah Pilih Skala Nasional
Menurut Khofifah, dirinya ingin lebih memaksimalkan jejaring yang dimilikinya dalam skala nasional tidak terbatas di Jawa Timur
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa membeberkan alasan dirinya menolak bergabung dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Timur.
Menurut Khofifah, dirinya ingin lebih memaksimalkan jejaring yang dimilikinya dalam skala nasional tidak terbatas di Jawa Timur.
Baca: Sandiaga Uno dan Zulkifli Hasan Didemo Mahasiswa di Kampus UMS Solo
"Rasanya lebih memungkinan untuk memaksimalkan semua jaringan yang kita punya dan tidak hanya terbatas Jatim, karena kita semua akan bersinergi untuk memenangkan pak Jokowi-Ma'aruf. Maka mari kita maksimalkan semua jaringan," ungkap Khofifah di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Kekuatan yang saat ini digalang oleh Khofifah adalah melalui jaringan santri dan kiai dalam skup nasional.
Mantan Menteri Sosial tersebut sendiri telah didaulat sebagai Dewan Pengarah Jaringan Kiai-Santri Nusantara (JKSN) untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Jadi kalau jaringan itu kan tidak sekedar kiai dan santrinya, jadi jaringan kiai, santri itu banyak petani disitu guru, ustadz ustadzah, dan kulturnya sebagian besar berada pada jaringan kiai santri," jelas Khofifah.
Baca: Jokowi Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Presiden Vietnam
Seperti diketahui, Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, memastikan sejumlah figur dan tokoh penting di Jatim batal bergabung.
Tokoh tersebut diantaranya, Dahlan Iskan, Emil Dardak, dan Khofifah Indar Parawansa.