Sindir Proyek Infrastruktur Jokowi, Sandiaga: Jangankan Insinyur, Tukang Masaknya Saja Impor
Sandiaga Uno menyinggung soal proyek pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi yang memilih pekerjakan orang asing
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno menyinggung soal proyek pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi yang memilih pekerjakan orang asing ketimbang anak bangsa sendiri.
Dia mencontohkan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sandiaga mengaku sangat heran mengapa seorang tukang masak saja harus di impor dari luar negeri.
Baca: Gerindra Laporkan LADK Rp 75,3 Miliar ke KPU
"(Seperti) proyek pembangunan PLTU, di mana tenaga kerjanya itu, jangankan insinyurnya, tukang masaknya juga dari luar negeri," ungkap Sandiaga di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (23/9/2018).
Melihat kondisi tersebut, Sandiaga menilai terdapat kesenjangan antara tingkat ketersediaan lapangan pekerjaan dengan pemberdayaan masyarakat yang tak berbanding lurus.
Dengan realita seperti itu, dirinya menganggap ketersediaan lapangan pekerjaan masuk ke dalam level yang pesimis di mata masyarakat pencari kerja.
"Tukang masaknya dari luar negeri. Mulai terlihat data-datanya. Seperti bagaimana ketersediaan lapangan pekerjaan ini sekarang masuk ke level yang pesimis," terang Sandiaga.
Hal itu dia katakan bahwa pemerintahan Indonesia era Jokowi belum melakukan orientasi yang berfokus pada pembangunan ekonomi dengan merangkul putra-putri terbaik bangsa.
"Karena kita belum melakukan orientasi agar pembangunan ekonomi kita ini, lapangan kerjanya terbuka untuk putra-putri terbaik bangsa," ujarnya.
Menanggapi apa yang disebutnya menjadi realita dewasa ini, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga seorang pengusaha itu menuturkan dirinya bersama Prabowo Subianto akan fokus pada pembangunan ekonomi yang berkonsentrasi tinggi kepada kekuatan bangsa Indonesia, yakni memberdayakan putra-putri bangsa.
"Kalau kita lihat, kita harus fokus pada pembangunan ekonomi yang berkonsentrasi kepada kekuatan bangsa kita," pungkasnya.