TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden, Kiai Ma'ruf Amin mendapatkan tugas untuk berkampanye di lokasi dengan basis kantong suara muslim.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Abdul Kadir Karding menuturkan, Kiai Ma'ruf akan berkampanye dengan memaparkan isu-isu terkait kebudayaan dan persatuan.

"Terutama dianggap salah paham terhadap pemikiran pak Jokowi, curiga atas identitas keagamaan pak Jokowi," ujar Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).

Kiai Ma'ruf akan berkampanye di lokasi dengan basis kantong suara pemilih muslim.

Karding memberi contoh lokasi-lokasi kampanye yang akan disambangi Kiai Ma'ruf, yakni wilayah Indonesia bagian timur, dan Jawa Barat.'

Baca: Penetuan Wagub DKI Jakarta, Fadli Zon: Itu Masalah Kecil, Gerindra dan PKS Selesai 5 Menit

Karding berujar, Kiai Ma'ruf diharapkan dapat meluruskan mengenai salah paham masyarakat terhadap calon presiden, Joko Widodo, mengenai isu-isu keagamaan.

"Harus dijelaskan penuh oleh Kiai Ma'ruf justru yang memperhatikan umat itu adalah pak Jokowi karena beliau ingin ulama itu tidak hanya sekadar pendorong mobil mogok, enggak sekadar itu tetapi dijadikan pemain," imbuh Karding.

Menurut Karding, pilihan Jokowi menjadikan Kiai Ma'ruf sebagai calon wakil presiden, membuktikan jika terpilih akan ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang menguntungkan umat.

"Jadi logikanya jangan dibalik. Sekarang dibuat umat pecah, apa yang pecah, pecahnya di mana? Justru karena masuk ke sini inilah kesempatan umat untuk memberdayakan kesempatan lewat komitmen," kata Karding.