Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Garap Komunitas Antikorupsi, Sumaryoto dan Antasari Azhar Resmikan Garda Jokowi

Adapun Sumaryoto adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 1999-2004, 2004-2009 dan 2009-2014 dari PDI Perjuangan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Garap Komunitas Antikorupsi, Sumaryoto dan Antasari Azhar Resmikan Garda Jokowi
Ist/Tribunnews.com
Antasari Azhar dan Sumaryoto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengambil ceruk yang belum tergarap partai politik maupun relawan lainnya, organisasi relawan pendukung petahana Presiden Joko Widodo, yang menamakan diri “Garda Jokowi”, hendak “menggarap” komunitas-komunitas anti-korupsi di seluruh Indonesia, untuk memenangkan pasangan calon presiden-wakil presiden, Jokowi-KH Ma’ruf Amin, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, karena pasangan tersebut dinilai bersih dari korupsi, dan Jokowi sudah terbukti kinerjanya.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Garda Jokowi, Sumaryoto Padmodiningrat, usai menyematkan pin Garda Jokowi ke dada Ketua Umum Garda Jokowi, Antasari Azhar, yang menandai peresmian organisasi relawan tersebut di Solo, Jawa Tengah, Senin (1/10/2018) malam, dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (2/10/2018).

Antasari Azhar adalah mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca: Viral Video Mesum Mahasiswa UIN Bandung: Reaksi Kampus Hingga Pelaku Diburu

Baca: Disindir Hotman Paris Soal Ukuran Dadanya, Reaksi Cinta Laura Banjir Pujian

Adapun Sumaryoto adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 1999-2004, 2004-2009 dan 2009-2014 dari PDI Perjuangan.

Sumaryoto juga dikenal sebagai pengusaha nasional kelahiran Wonogiri, sebuah kabupaten di sebelah selatan Kota Solo, serta mantan Ketua I Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan mantan Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Jawa Tengah, serta penggagas dan yang melahirkan sistem kompotisi sepak bola nasional yang kemudian lebih dikenal dengan Liga Indonesia.

Beberapa tokoh politik Kota Solo ikut bergabung dalam Garda Jokowi, seperti Baningsih Tedjokartono, Effendi Siahaan, Hengki Nartosabdo, Arif Sahudi dan Benk Mintosih. Garda, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti pengawal, barisan, perintis atau pelopor.

Berita Rekomendasi

Adapun lambang Garda Jokowi yang berbentuk perisai berwarna merah dan di dalamnya terdapat foto Jokowi-Ma’ruf melambangkan Garda Jokowi dengan gagah berani bertugas menjaga, mengawal dan melindungi Jokowi-Ma’ruf dari gempuran fitnah, berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech), serta mengawal pemerintahan Jokowi hingga 2019 dan berlanjut hingga 2024 demi mewujudkan kesejahteraan rakyat serta pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merupakan amanat reformasi.

Baca: Romahurmuziy Komentari Bantuan Gempa di Palu, Ini Kata Fahri Hamzah

Memanfaatkan jaringan yang sudah ada, Sumaryoto di bidang sepak bola, yakni pemain, wasit dan perangkat pertandingan lainnya serta komunitas suporter, serta Antasari di komunitas-komunitas anti-korupsi, keduanya akan berkeliling ke seluruh Indonesia pada masa kampanye ini untuk “menjual” Jokowi-Ma’ruf yang sudah terbukti bersih dari korupsi.

“Bahkan anak-anak Pak Jokowi lebih memilih bisnis kaki lima daripada ikut-ikutan main proyek APBN. Kiai Ma’ruf adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka tak ada yang meragukan beliau bersih,” jelas Sumaryoto.

Selain karena kesamaan latar belakang politik, Sumaryoto mengaku mendukung Jokowi karena mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu terbukti bersih dan nyata kinerjanya selama menjabat Presiden RI, terutama di bidang infratruktur seperti jalan tol.

“Saya kenal beliau sejak menjadi Walikota Solo. Saya ingin apa yang telah dicapai Pak Jokowi ini bisa berkelanjutan,” tukas Sumaryoto yang juga mantan Ketua Komisi IV, kini Komisi V DPR RI, yang membidangi infrastruktur.

Dari Solo, Garda Jokowi akan memulai lawatannya ke Lampung, Jambi dan Aceh di Pulau Sumatera, kemudian Pontianak dan Banjarmasin di Pulau Kalimantan, lanjut ke Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Papua. “Kalau Pulau Jawa insya Allah sudah aman, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur,” cetus Sumaryoto.

Antasari Azhar, yang pernah mendapat grasi dari Presiden Jokowi terkait kasus dugaan pembunuhan yang lebih berkonotasi “fitnah”, menyebut dirinya tidak mendukung Jokowi, tapi mendukung orang baik dari Solo.

“Saya yakin Pak Jokowi akan menang, karena beliau orang baik,” kata Antasari dalam pidatonya di hadapan pengurus Garda Jokowi.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas