Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Bisa Berdampak pada Kepercayaan Publik ke Prabowo-Sandiaga

"Dengan syarat tidak lagi melakukan langkah konyol yang justru membuat pemilih makin menjauh dari pasangan prabowo-sandi tersebut," paparnya.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Bisa Berdampak pada Kepercayaan Publik ke Prabowo-Sandiaga
kolase Youtube TVOne dna Kompas.com
Ratna Sarumpaet dan Prabowo Subianto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepercayaan pemilih akan menurun kepada sejumlah elite politik di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dinilai turut membela hoaks karangan Ratna Sarumpaet.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi kepada Tribunnews.com, Rabu (3/10/2018).

Baca: Ramalan Zodiak Kamis 4 Oktober: Hubungan Asmara Taurus Bakal Happy, Aquarius Wajib Waspada

Baca: Akbar Tandjung: Seorang yang Telah Bohongi Publik Jangan Dibiarkan Eksis

Dampak politik ini juga menurut Muradi juga akan terseret-seret kepada Prabowo karena sempat memberikan keterangan pers dan kecaman seakan membela hoaks pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet.

Selain yang pasti, Ratna Sarumpaet merupakan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

"Apalagi diperkuat dengan langkah salah Prabowo Subianto dan timnya yang melakukan konferensi pers terburu-buru, Selasa (2/10/2018) malam," ujar Muradi.

Pertanyaanya, apakah akan mengalami penurunan dukungan atau tidak?

Berita Rekomendasi

Dampak politik terhadap Prabowo-Sandiaga, dia menilai, tidak akan lama hingga hari "H" Pilpres 2019 mendatang.

Apalagi jika dilihat masa kampanye pilpres yang lama, dampak negatif dari hoaks Ratna Sarumpaet masih bisa diperbaiki dengan strategi politik yang mengedukasi.

"Jika bicara hari ini bisa saja hal terkoreksi negatif. Tapi dengan masih panjangnya waktu kampanye, maka kemungkinan mengarah kepada dinamika politik yang masih panjang, maka upaya merengkuh dukungan kembali masih memungkinkan," jelasnya.

Pulihnya dukungan publik, imbuhnya, akan terjadi ke kubu Prabowo-Sandi, jika tidak kembali melakukan langkah-langkah konyol seperti hoaks pengeroyokan Ratna Sarumpaet.

"Dengan syarat tidak lagi melakukan langkah konyol yang justru membuat pemilih makin menjauh dari pasangan prabowo-sandi tersebut," paparnya.

Artinya, kata dia, masih tersedia waktu meski ruang dan ekspresi politik publik sudah memiliki persepsi atas kedua pasangan capres dan cawapres tersebut.

Diberitakan, aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet menyatakan bahwa dirinya menciptakan kebohongan dengan mengaku dirinya mengalami pengianayaan sehingga wajahnya penuh dengan lebam.

Hal itu disampaikannya melalui konferensi pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V Nomor 24, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Sambil menetaskan air mata dan terisak Ratna mengakui bahwa dirinya mendatangi Rumah Sakit Bedah Bina Estetika di Menteng, Jakarta Pusat pada tanggal 21 September 2018, tanggal yang diklaim Ratna terjadi penganiayaan kepada dirinya di Bandung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas