Kubu Prabowo-Sandi: Yang Harus Mundur Itu, Capres yang Sering Berbohong dalam Kepemimpinannya
Malah sebaliknya, menurut dia, mantan Danjen Kopassus itu menjadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat suara terkait desakan mundurnya Calon Presiden nomor urut 2 dari pencapresan, karena turut menyarakan kebohongan Ratna Sarumpaet.
Dahnil Simanjuntak menegaskan, Prabowo tidak melakukan kebohongan.
Malah sebaliknya, menurut dia, mantan Danjen Kopassus itu menjadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet.
"Pak Prabowo adalah Capres korban kebohongan dan dibohongi," tepis Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Kamis (4/10/2018).
Baca: Unggah Foto Ratna Sarumpaet saat Menulis Surat untuk Prabowo Subianto, Suryo Prabowo: Maafkan Dia
Karena itu kata dia, bukan Prabowo yang harus mundur.
Menurut dia, Capres yang sering berbohong dalam kepemimpinannya harus mundur.
"Yang harus mundur itu adalah capres yang sering berbohong dalam kepemimpinannya, yang berbohong kabinet akan ramping, Yang berbohong bahwa pertumbuhan ekonomi akan tumbuh 7 persen, yang berbohong tidak akan impor pangan dan lain-lain," jelas Dahnil Simanjuntak.
Sebelumnya, Ketua DPP Hanura Inas Nasrulah menyindir keras Prabowo Subianto yang termakan Hoax Ratna Sarumpaet.
Seharusnya menurut Inas, sebagai mantan petinggi TNI, Prabowo bisa mencari informasi lebih mendalam sebelum beraksi mendengar Ratna dianiaya.
"Mantan jendral, pastinya punya intelejen yang mumpuni dong, seharusnya bisa mencari informasi yang akurat dan bukan hanya dari bacotnya Fadli Zon," ujar Inas, Kamis, (4/10/2018).
Begitu mudahnya Prabowo termakan Hoax menurut Inas memunculkan dugaan bahwa semua drama Ratna Sarumpaet sengaja dirancang oleh kubu oposisi.
"Bisa saja masyarakat menduga bahwa mereka semua berdramatisasi dalam lakon “Ratna Sarumpaet Digebukin” yang dirancang oleh mereka semua," katanya.
Namun bila benar Prabowo termakan kabar palsu menandakan bahwa mantan Danjen Kopassus tersebut sedang apes.
"Apa kata dunia? Mosok Capres yang udah berpengalaman nyapres berkali-kali, kok bisa dikibulin emak-emak rempong sih? Amsyong banget tuh capres! Apes!" katanya.
Bila jantan, Inas mengatakan Prabowo seharusnya mundur dari Pencapresan. Karena Prabowo ikut bereaksi terhadap kabar hoax Ratna Sarumpaet tersebut.
"Kalau Prabowo jantan karena sudah melakukan tuduhan keji, maka seyogya-nya mundur dari pencapresan dan rakyat Indonesia akan mengenang Prabowo sebagai super negarawan, keren kan?" pungkasnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.