Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kiai Ma'ruf Amin Diharapkan Jadi Inspirasi dalam Dunia Pendidikan Kampus

Agus juga mengatakan, kedatangan Ma'ruf juga diharapkan bisa menyejukkan hati warga Yogjakarta yang merupakan miniatur Indonesia.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kiai Ma'ruf Amin Diharapkan Jadi Inspirasi dalam Dunia Pendidikan Kampus
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Calon Wakil Presiden no urut 01, KH Ma'ruf Amin saat mengunjungi pondok pesantren Al-Munawwir di Krapyak, Panggungharjo, Sewon, bantul, DI Yogyakarta, Minggu (14/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Guru Besar Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada (UGM) Agus Pramusinto menyambut baik kedatangan Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin di Yogyakarta, Minggu (14/10/2018).

Agus mengatakan, kedatangan Kiai Ma'ruf diharapkan mampu menyerap aspirasi guna memperbaiki fasilitas perguruan tinggi dimana Jogya sebagai ikon kota pelajar.

Baca: KPK Apresiasi Caleg PKS Teken Pakta Integritas

"Sebagai kota pendidikan, Pemerintah perlu memfasilitasi berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Jogjakarta agar pendidikan semakin berkualitas tetapi dengan biaya yang masih terjangkau," kata Agus Pramusinto dalam keterangannya, Minggu (14/10/2018).

Agus juga mengatakan, kedatangan Ma'ruf juga diharapkan bisa menyejukkan hati warga Yogjakarta yang merupakan miniatur Indonesia.

 "Yogyakarta adalah wadah berkumpulnya warga yg berasal dari berbagai suku, agama, ras dan budaya. Kedamaian Jogja harus kita jaga selamanya," kata Agus.

Selain itu, sebagai ulama besar, Kiai Ma'ruf Amin diharapkan mampu menginspirasi perguruan dan mahasiswanya agar pendidikan tidak saja mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melainkan juga melahirkan akhlak yang mulia.

Berita Rekomendasi

"Pola pendidikan pesantren dan pendidikan modern bisa saling mengisi dan berkembang secara sinergis," terang Agus.

Agus juga menyoroti ketimpangan yang jauh antara peningkatan pendidikan yang meningkat cepat tetapi tidak diikuti dengan perbaikan sikap atau mental dan perilaku.

Padahal, lanjut Agus, bangsa Indonesia telah meloncat menjadi bangsa yang modern tetapi korupsi masih menjalar di mana-mana.

"Kita selama ini telah lalai untuk memperbaiki akhlak kita. Generasi yang akan datang kita harapkan bisa lepas dari warisan buruk tersebut," harap Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas