Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf: Indonesia Tidak Punya Tenaga Kerja Siap Pakai
"Kalau dilihat dalam lagi, 26 persennya itu hanya pernah mengecap pendidikan SD. Jadi, tamat SD pun nggak,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Rosan Roeslani menyinggung tentang jumlah tenaga kerja di Tanah Air.
Rosan mengatakan 46 persen dari 133 juta pekerja di Indonesia hanya berpendidikan tingkat sekolah dasar.
"Kalau dilihat dalam lagi, 26 persennya itu hanya pernah mengecap pendidikan SD. Jadi, tamat SD pun nggak," kata Rosan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Baca: Fahri Hamzah Usulkan Lapangan Tembak Senayan Dipindah
Rosan memaparkan hanya 12 persen dari 133 juta tenaga kerja di Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan di universitas.
"Nah, kalau dilihat seperti ini, mutlak adalah kita meningkatkan skill, kemampuan, dan produktivitas," ucap Rosan.
Rosan berujar, kondisi tersebut menandakan kualitas pekerja Indonesia yang tidak baik.
Baca: OTT KPK di Pemkab Bekasi Diduga Terkait Perizinan Properti
"Sebetulnya dengan struktur tenaga kerja yang seperti ini intinya kita tidak memiliki tenaga kerja yang siap pakai," tuturnya.
Salah satu penyebabnya yakni ketidaksinkronan antara kebutuhan tenaga kerja dengan lapangan kerja yang tersedia.
Untuk itu, Rosan yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin mengaku sudah memberi masukan kepada pemerintah.
Baca: Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto Mengundurkan Diri dari Denmark Open 2018
Menurutnya, pemerintah harus menentukan industri apa saja yang akan dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan.
"Dari dunia usaha kita memberikan masukan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun nih ke depan ini industrinya apa sih yang diprioritaskan?" kata Rosan.