Ini Solusi Prabowo untuk Cegah Krisis Energi Hampiri Indonesia
Hashim mengklaim bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membenarkan data-data yang dimiliknya yang menyebut potensi Indonesia mengala
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Prabowo sudah sejak lama memikirkan solusi agar krisis energi tak menghampiri Indonesia.
Menurutnya hal itu sudah disampaikan Prabowo sejak bulan Juli 2012 dengan tema “Solusi Menangani The Coming Energy Crisis” yang diunggah di platform “Youtube”.
“Kalau ada yang meributkan potensi krisis energi di Indonesia, Pak Prabowo sudah membicarakannya sejak 6-8 tahun lalu, seperti mendorong pertanian sistem “tumpang sari” dengan mengkombinasikan tanaman bahan pangan dengan penghasil gula dan ethanol seperti pohon aren,” ujar Hashim.
Baca: Iwan Fals Kembali Buat Polling Pilpres 2019, Hasilnya Berbanding Terbalik dengan Bulan Lalu
Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke kantor Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).
Hashim mengklaim bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membenarkan data-data yang dimiliknya yang menyebut potensi Indonesia mengalami krisis energi.
Baca: Pasca Peluru Nyasar, Abdul Kadir Karding Khawatir Datang Ke Gedung DPR
“Menteri ESDM Ignasius Jonan beserta Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Rida Mulyana membenarkan data-data yang saya miliki, sementara orang-orang mempercayai Indonesia kaya akan sumber daya alam namun data memprediksi enam tahun ke depan minyak Indonesia habis, 25 tahun ke depan gas alam Indonesia juga habis serta 40 tahun ke depan batu bara Indonesia akan habis,” terangnya.
Hashim menuding pemerintah Indonesia tak memiliki kesiapan untuk menghadapi itu.
Ia menegaskan jika krisis energi itu dibiarkan hadir ke Indonesia maka akan membuat generasi masa depan Indonesia akan hidup dalam kesusahan.
“Indonesia akan mengimpor segala bentuk energi dan itu adalah problem serius, pemerintah tak punya solusi hadapi itu, namun Prabowo sudah memikirkannya sejak enam sampai delapan tahun lalu,” pungkasnya.