Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kini Kubu Prabowo-Sandiaga Juga Sebut Harga Makanan di Jakarta Dua Kali Lipat dari New Delhi

Saya kaget Bank Dunia mengatakan harga makanan di Jakarta dua kali lipat di New Delhi ibukota India

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kini Kubu Prabowo-Sandiaga Juga Sebut Harga Makanan di Jakarta Dua Kali Lipat dari New Delhi
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Pasangan Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan pandangannya saat berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Kamis (18/10/2018). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah menyebut harga nasi ayam di Singapura lebih mahal dari Jakarta, kini kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga menyebut harga makanan di Jakarta dua kali lipat lebih mahal dari harga makanan di ibukota India, New Delhi.

Hal itu disampaikan Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo saat berkunjung ke kantor Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).

“Saya kaget Bank Dunia mengatakan harga makanan di Jakarta dua kali lipat di New Delhi ibukota India, kalian bisa cek datanya langsung,” ungkap Hashim.

Hashim mengatakan fakta bahwa harga makanan di Singapura lebih murah daripada di Jakarta tetap lebih membuat kaget dirinya.

Ia membeberkan ada satu faktor yang membuat bahan makanan di Indonesia lebih mahal dari Singapura yaitu adanya pungutan liar (pungli) di jalur transportasi untuk mendistribusikan bahan makanan.

Hashim mengatakan hal tersebut merupakan pengalaman yang pernah dialaminya sendiri.

Baca: Hashim: Prabowo Tidak Pernah Mengatakan ‎Indonesia Bakal Bubar tapi Bisa Bubar

“Saya dua tahun lalu pernah punya perusahaan transportasi yang mempunyai 490 truk, waktu saya pimpin rapat supir-supir saya mengeluh beberapa kali diminta pungli hingga sampai 10 kali di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, ternyata itu faktornya,” ceritanya.

Berita Rekomendasi

Hashim juga menyatakan ada indikasi kartel-kartel atau perusahaan besar yang menguasai pasar di Indonesia.

“Contohnya daging sapi, warga Indonesia ini membayar daging sapi dengan salah satu harga paling mahal di dunia,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas