TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo kembali menjawab isu yang menuduh latar belakang keluarganya berasal dari Singapura keturunan Tiongkok.

"Padahal ibu saya orang desa dari Boyolali," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam TKD Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Banten di gedung ICE BSD, Tangerang, kemarin.

Menurut Jokowi‎, pemilihan presiden maupun pemilihan kepala daerah merupakan pesta demokrasi yang berlangsung lima tahun sekali, sehingga harus diwarnai dengan politik beradab.

"Berpolitiklah dengan adab, dengan tata krama yang baik," ucap Jokowi.

Selain memberikan klarifikasi terkait asal usul keluarganya, Jokowi pun menepis bahwa pemerintahan yang dipimpinnya kerap mengkriminalisasi ulama dan anti Islam.

"Saya tiap hari keluar masuk ‎pesantren, enggak tahu berapa ratus, berapa ribu saya masuk, kok dibalik-balik gitu, sekarang cawapresnya sudah top-nya ulama, Profesor Ma'ruf Amin, saya tanya yang dikriminalisasi yang mana?, kalau ada masalah dengan hukum, itu wilayahnya hukum," papar Jokowi.

Baca: Dilaporkan ke Bawaslu, Sekjen PSI: Kasihan Pak Prabowo

‎Jokowi pun mengajak semua pihak untuk berhijrah ke yang lebih baik, dari yang suka melakukan ujaran kebencian menjadi ujaran kebenaran, dari pesimisme ke optimisme.

"Marilah kita hijrah, dari suuzon ke suka berprangsangka baik kepada siapapun, sesama muslim, sesama saudara, sebangsa dan setanah air," kata Jokowi.