Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kampanye Stop Impor, Prabowo Hanya Laksanakan Janji yang Tak Ditunaikan Petahana

Apa yang dikatakan Prabowo Subianto hanyalah upaya melaksanakan janji yang selama ini tidak pernah ditunaikan petahana dari janjinya di Pilpres 2014

Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Soal Kampanye Stop Impor, Prabowo Hanya Laksanakan Janji yang Tak Ditunaikan Petahana
Tribunnews.com/Glery Lazuardi
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalimat yang dikeluarkan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto soal dirinya jika menjadi presiden nanti dan akan menghentikan praktik impor yang kemudian ramai dibicarakan, disoroti pula oleh juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini.

Menurut Faldo Maldini, apa yang dikatakan Prabowo Subianto hanyalah upaya melaksanakan janji yang selama ini tidak pernah ditunaikan petahana dari janjinya di kampanye Pilpres 2014 lalu.

"Stop impor beras, stop impor jagung, dan stop impor daging. Persis pada kampanye 2014, bunyinya seperti itu, tapi nyatanya sudah 650 hektare sawah yang hilang selama 4 tahun ini," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu (7/11/2018).

Untuk itulah, Faldo merasa aneh dengan keriuhan yang terjadi, terutama tanggapan dari kubu sebelah terkait pidato Prabowo tersebut.

"Kalau dilihat dari transkip pidatonya kan soal komitmen swasembada pangan dari Pak Prabowo. Saya juga heran kok judulnya jadi tidak impor apa-apa lagi," lanjutnya.

Faldo menegaskan negara Indonesia tidak mungkin bisa hidup sendiri, dan Prabowo, menurut Faldo, juga memahami hal tersebut.

Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas

Berita Rekomendasi

"Coba lihat konteks bicaranya. Setelah bicara "tidak impor apa-apa", di akhirnya ada deklarasi komitmen, "Kita harus swasembada pangan", beliau juga bilang impor energi, kita punya banyak batu bara dan lifting minyak kita rendah, ini yang harus digenjot," tambahnya.

Menurut Wasekjen PAN tersebut, sosok Prabowo merupakan sosok yang berwawasan global, dan sudah pasti paham akan positif dan negatif kebijakan dagang internasional.

Baca: Jubir Prabowo: Impor 100 Ribu Ton Jagung Saat Surplus, di Mana Keberpihakan Pemerintah Pada Petani?

"Buka saja datanya, impor barang konsumsi sekitar 9 persen, ini yang sedang dibahas Pak Prabowo. Kenapa angka itu tidak turun, malah naik. Itu masalah kita," tuturnya.

Sementara itu, lanjut Faldo, sebesar 91 persen itu barang-barang kebutuhan industri lokal.

"Kalau tata kelola produksinya tidak dibenahi, angka impornya makin besar, dolar naik, bubar pabrik lokal semuanya, bisa berapa banyak yg kehilangan pekerjaan?" pungkasnya.

Hal-hal tersebutlah, dikatakan Faldo, yang menjadi fokus dari Prabowo-Sandiaga dan timnya. "Mengubah hambatan jadi kesempatan," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas