Ma'ruf Amin Pastikan Tak Akan Menggunakan Politik Identitas dalam Menggalang Suara di Pilpres 2019
Ma'ruf memastikan pasangan nomor urut 01 tidak akan menggunakan politik identitas dalam menggalang suara di Pilpres.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
![Ma'ruf Amin Pastikan Tak Akan Menggunakan Politik Identitas dalam Menggalang Suara di Pilpres 2019](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/maruf-amin-yes_20181028_114125.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin, menyebut Pemilu 2019 lebih banyak diisi dengan adu program gagasan dan rekam jejak capres dan cawapres.
Ma'ruf juga memastikan pasangan nomor urut 01 tidak akan menggunakan politik identitas dalam menggalang suara di Pilpres.
Peryataan Ma'ruf itu menanggapi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menilai politik identitas semakin mengemuka setelah Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
"Saya kira enggak ada politik identitas. Justru adu program, bagaimana apa yang sudah dan apa yang akan (dilakukan)," kata Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
"Saya menyebutkan yang akan diperjuangkan itu berawal dari landasan, capaian dan perolehan yang kita jadikan sebagai milestone, tonggak untuk maju," tambahnya.
Pasangan Jokowi dalam Pilpres 2019 ini juga berpendapat, pendekatan saat ini lebih diutamakan programming.
Baca: Jokowi Presiden yang Mendobrak Tradisi Kekuasaan yang Selama Ini Didominasi Elite Politik Lama
Pendekatakan konsep bagaiamana membangun ke depan, dan tidak menggunakan politik identitas.
"Kita melangkah lebih besar lagi dalam rangka memperbesar kemanfaatan, kemaslatan yang sudah diberikan, menambah yang belum. Memperbesar kemaslatan, menambah atau melakukan penyesuaian atau mengadjust dan menyempurnakan," kata Ma'ruf.
Ia juga mencontohkan bagaimana warga Nadhatul Ulama (NU) mendukung orang NU merupakan hal yang wajar.
Itu menunjukkan adanya kesamaan dan bukan sama sekali politik identitas.
"Kita kan sudah sepakat tidak membawa politik identitas dalam pendekatannya. Ya engga tau yang lain tapi dari kita, dari (paslon) 01 tidak," tegas Ma'ruf.
Sebelumnya, SBY menilai politik identitas semakin mengemuka setelah Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
Hal itu disampaikan SBY dalam pidato sambutan pembekalan calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrat di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
"Sejak berlangsungnya Pilkada Jakarta 2017 lalu saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah. Yang berubah adalah makin mengemukanya politik identitas, atau politik SARA dan politik yang sangat dipengaruhi oleh ideologi dan paham," kata SBY.
Ia menyadari, identitas sosial dan ideologi tak mungkin dipisahkan dari politik. Namun ia menilai hal itu tak baik jika sudah ekstrem pengaruhnya.
Apalagi, kata SBY, Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki riwayat panjang konflik ideologi dan identitas.
Konflik tersebut terjadi sejak era kepresidenan Soekarno hingga sekarang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.