Tim Prabowo-Sandi Ibaratkan Pilpres 2019 Perang Teritorial, Ada 'Serangan Udara dan Darat'
Pilpres 2019, lanjut Rachamawati, adalah perang teritorial untuk memenangkan teritori darat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Rachmawati Soekarno Putri meminta para relawan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk berkoordinasi secara solid sehingga menang dalam Pilpres 2019.
Pilpres 2019, lanjut Rachamawati, adalah perang teritorial untuk memenangkan teritori darat.
“Umpamanya ini seperti perang teritori, jadi memang harus kita atur masalah di darat bagaimana kita mencapai voters, kemudian masalah media sosial itu juga kita perlu perhatikan karena banyak sekali hoaks,” tutur Rachmawati saat ditemui di Gedung RJA Kompleks Perumahan Anggota DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa(13/11/2018).
Rachmawati juga menyoroti persiapan 'pasukan udara'.
Baca: Pengamat Sarankan Prabowo-Sandi Jaga Kesolidan Anggota Koalisi
Pasukan udara yang dimaksud adalah relawan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan media sosial.
“Media sosial dengan IT (ilmu teknologi), semua saya kira sama. Mereka (kubu Jokowi-Ma’ruf Amin) juga pasti sama kuatnya di IT pasti,” kata Rachmawati.
Sementara, Direktur Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional Ferry Mursyidan Balkan menuturkan, salah satu instrumen kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah kekuatan para relawan.
"Kita mempersiapkan strategi menggabungkan energi mereka, jadi banyak hal karena ini cakupannya Indonesia memerlukan tools kita bikin link supaya mengorganisasi karena muaranya nanti di teritori,” tutur Ferry.
Ia menuturkan, kekuatan media sosial sangat berpengaruh dan akan dioptimalkan secara maksimal dalam strategi pemenangan Pilpres.
“Bagaimana memenangkan harus memerlukan media, sangat memerlukan media karena itu kita mengoptimalkan sesuatu yang ada kita bisa melalui sosmed (sosial media) pesan yang bisa sampai kepada masyarakat itu yang penting,” ujar Ferry.
“Saya kira perlu saya katakan jangan berhenti di situ (medsos), kita harus melangkah supaya ada pertemuan tatap mukanya, face to face strateginya door to door,” sambung Ferry.
Saat ditanya akan lebih dominan menggunakan serangan darat atau udara, Ferry menjawab membutuhkan strategi kedua-duanya.
“Sama seimbang. Misalnya kan gini (serangan) udara itu sangat membantu lingkup nya kan national jadi nggak mungkin tanpa udara, tapi dalam realitanya pemilu sebetulnya how to influence bagaimana meyakinkan mempengaruhi orang harus seimbang,” tutur Ferry.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga Siapkan "Serangan Darat dan Udara" pada Pilpres"
Penulis : Reza Jurnaliston