Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Prabowo Marah ke Media dan Wartawan: Ngapain Wawancara Saya

Kegeraman tersebut ia sampaikan dalam pidato peringatan hari disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, (5/11/2018).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketika Prabowo Marah ke Media dan Wartawan: Ngapain Wawancara Saya
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan sambutan usai menyaksikan pengukuhan Relawan Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) Kaltim di Balikpapan Sport and Convention Center (DOME), Minggu (25/11/2018). Prabowo Subianto beserta rombongan menyapa dan memberikan arahan kepada ribuan pendukungnya di Kaltim terkait Pilpres 2019. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto geram dengan pemberitaan sejumlah media massa di Indonesia sekarang ini.

Kegeraman tersebut ia sampaikan dalam pidato peringatan hari disabilitas Internasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, (5/11/2018).

Menurutnya media massa atau pers telah berupaya memanipulasi demokrasi. Salah satu contohnya soal pemberitaan reuni 212 yang mana hanya sedkit media yang memberitakannya.

"Hebatnya media-media dengan nama besar dan katakan dirinya objektif padahal justru mereka bagian dari usaha memanipulasi demokrasi. Kita bicara yang benar ya benar, yang salah ya salah, mereka mau katakan yang 11 juta hanya 15 ribu. Bahkan ada yang bilang kalau lebih dari 1.000 minta apa itu terserah dia," kata Prabowo.

Dengan kondisi tersebut, menurut Prabowo, wartawan dan media telah mengkhianti profesisinya. Bahkan menurut Prabowo orang tersebut tidak berhak mendapatkan predikat jurnalis.

"Ada belasan juta mereka tidak mau melaporkan. mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai wartawan. mereka telah mengkhianati tugas mereka sebagai jurnalis. saya katakan hei media-media yang tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak memandang predikt jurnalis lagi," katanya.

Baca: Prabowo: Aneh Bin Ajaib ada Jutaan Orang Hadiri Reuni 212 Tapi Media Tidak Melihatnya

Tidak hanya saat pidato Prabowo masih menunjukkan kegeramannya dengan tidak mau diwawancara usai acara. saat ditanya, Prabowo menanyakan balik, perusahaan tempat wartawan bekerja.

Berita Rekomendasi

"Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 jt kau bilang engga ada orang. Kalau tv one boleh tv one. Nah gimana tv one," katanya sambil berjalan di eskalator hotel.

Prabowo mengatakan kegeramannya karena ada media massa yang menyebut jumlah peserta yang hadir dalam reuni 212 hanya 30 ribu orang. Hal tersebut kata Prabowo sangatlah tidak objekif.

"Bagaimana? Orang kalian bilang hanya 30 ribu orang yang hadir, CNN yang bliang. Ya tapi redaksi kamu bilang nggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu, itu kan tidak obejktif, enggak boleh dong. Kebebasan pers, jurnalisme itu harus objektif, memberitahu apa adanya," katanya.

Wartawan menurut Prabowo harus berani menegur media tempatnya bekerja apabila tidak memberitakan secara objektif. Apabila tidak maka media massa akan ditinggalkan pemirsa atau pembacanya.

"Kau harus tegur, jangan menipu rakyat, gak baik. Jadi kalau begitu nanti kalian akan ditinggal rakyat, kalau saya udah gak mau kasih keterangan kepada media yang engga jelas, karena nggak akan disiarkan juga," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas