Jika Terpilih, Sandiaga Janji Lanjutkan Proyek Infrastruktur Era Jokowi
"Jadi InsyaAllah kita ingin negara ini tetap terus ingin membangun, tetapi dengan pendekatan berbeda," ujarnya
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Jika Terpilih, Sandiaga Pastikan Infrastruktur Tetap Berjalan Tanpa Menekan Utang Negara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawapres Sandiaga Uno memastikan apabila dirinya terpilih bersama capres Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesja tetap dilanjutkan.
"Jadi InsyaAllah kita ingin negara ini tetap terus ingin membangun, tetapi dengan pendekatan berbeda," ujarnya di sela peresmian rumah pemenangan Prabowo-Sandiaga dj bilangan Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12/2018).
Baca: Sandiaga Uno Berharap Pelaku Pembantaian di Nduga Segera Ditangkap
Sandiaga Uno menjelaskan pendekatan yang dimaksud yakni mengandalkan sektor swasta dengan penggaran dana jangka panjang.
"Jangan membebani anggaran kita seperti sekarang ini. Kita ingin konsep kemitraan pemerintah ke depan juga melibatkan swasta dan masyarakat," lanjut Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menegaskan pihaknya akan berusaha menekan utang negara untuk proses pembangunan infrastruktur
"Jadi InsyaAllah kita bangun infrastruktur dan segi-segi ekonomi tanpa membebani utang kita," katanya.
Seperti diketahui, pada pidato Presiden di Parlemen, Kamis (16/8/2018) lalu soal Nota Keuangan dan RAPBN 2019, pemerintah memastikan bakal meningkatkan pembangunan infrastruktur pada 2019. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 420,5 triliun.
Baca: Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Bukan Hanya Urusan Ekonomi, Tapi Juga Persatuan Bangsa
Presiden Joko Widodo mengatakan, alokasi anggaran infrastruktur dari tahun ke tahun terus naik. Pada 2014, alokasi anggaran infrastruktur hanya sebesar Rp 154,7 triliun. Anggaran tersebut kemudian ditingkatkan ketika masa awal pemerintahannya pada 2015 menjadi Rp 256,1 triliun.
"Dalam perencanaan RAPBN 2019 diupayakan naik menjadi Rp 420,5 triliun," kata Jokowi.