Jokowi Kalah di Media Sosial Dinilai Hoaks
Sentimen positif tentang Jokowi-Ma'ruf di medsos jumlahnya mencapai 46%. Sementara Prabowo-Sandi hanya 28%.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hasil survei lembaga analisa perilaku di media sosial PoliticaWave menepis hoaks yang menggambarkan pasangan petahana Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin kalah dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pertarungan wacana atau isu di media sosial.
Sejak beberapa minggu yang lalu di media sosial beredar semacam analisa atau data yang menggambarkan Jokowi-Maruf kalah oleh Prabowo-Sandi dalam pertarungan wacana atau isu di media sosial.
Data sebenarnya menurut Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu/JAMMAL, Rofiq Al Fikri, lembaga analisa perilaku di media sosial Politicawave merilis hasil pantauannya selama 6-13 Desember 2018 di mana data menunjukkan justru Jokowi-Maruf unggul di medsos dibandingkan Prabowo-Sandi.
Hal itu diukur dari jumlah percakapan Jokowi-Maruf yaitu 739.206 (63,6%), sementara Prabowo-Sandi hanya 422.986 (36,4%) dari total percakapan kedua paslon di medsos yang jumlahnya mencapai 1.162.192 percakapan.
"Menariknya, keunggulan Jokowi-Maruf dalam percakapan medsos pun sejalan dengan keunggulan jenis percakapan yang nadanya positif (sentimen positif)," jelas Rofiq Al Fikri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/12/2018).
Sentimen positif tentang Jokowi-Ma'ruf di medsos jumlahnya mencapai 46%. Sementara Prabowo-Sandi hanya 28%.
Baca: Revisi Disetujui MK, Kementerian Perempuan Akan Bentuk Tim Bersama Kemenag dan Kemenkumham
Namun demikian, sentimen negatif kepada Jokowi-Maruf lebih besar (28%) dibandingkan sentimen negatif tentang Prabowo-Sandi (12%).
Hal itu karena dari pantuan sistem PoliticaWave diketahui pendukung Jokowi cenderung lebih mengkampanyekan prestasi Jokowi, namun jarang yang membicarakan sisi negatif dari Prabowo-Sandi.
Hal yang sebaliknya terjadi di kubu Prabowo-Sandi. Di medsos mereka cenderung membicarakan hal negatif tentang Jokowi-Maruf dibanding mengkampanyekan prestasi atau hal positif dari Prabowo-Sandi.
Dalam periode pengamatan ini, Politicawave mencatat dua hal paling menonjol dari kedua kubu.
Dari kubu Jokowi perbincangan paling menonjol yaitu tentang keharmonisan keluarga Jokowi di Istana Bogor.
Sementara itu, perbicangan paling menonjol di kubu Prabowo, yaitu tentang perilaku Prabowo yang mengecam media serta berperilaku kasar (main tangan) kepada wartawan.
Untuk catatan, Politicawave hanya menghitung perbincangan oleh akun real (bukan bot/robot).
Maka, masuk akal jika kubu Prabowo menyebarkan isu mereka menang di medsos, karena mereka mengandalkan ribuan akun robot guna memasifkan kampanye negatif mereka ke Jokowi via medsos.
Dari data yang ada ini, kubu Jokowi tetap perlu menjaga semangat dan konsisten menangkal aktivitas medsos kubu Prabowo dengan ribuan botnya.
Karena sekali lagi, masyarakat semakin cerdas. Semakin diberikan fakta, maka mereka akan semakin sadar dalam memilih pemimpin yang layak dipilih.(*)