Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Akui posisi Ma'ruf Amin sebagai Benteng Serangan Anti Islam di Pilpres 2019

Menurutnya serangan dan fitnah yang ditujukan kepada pihak koalisi Jokowi-Maa'ruf dari pihak oposisi sudah mulai padam.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PKB Akui posisi Ma'ruf Amin sebagai Benteng Serangan Anti Islam di Pilpres 2019
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Muhaimin Iskandar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum Partai Keadilan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengakui bahwa posisi Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden adalah sebagai benteng dari serangan anti Islam yang dituduhkan pihak lawan kepada Jokowi.

Menurutnya serangan dan fitnah yang ditujukan kepada pihak koalisi Jokowi-Maa'ruf dari pihak oposisi sudah mulai padam.

"Posisi KH Ma'ruf hari ini menjadi benteng dari serangan yang dianggap anti Islam, sekarang alhamdulillah serangan itu padam," kata Cak Imin, sapaan akrabnya di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta, Senin (17/12/2018).

"Jadi karena konsentrasi menjadi pemadam kebakaran serangan anti islam itu," imbuhnya.

Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan bahwa bulan Desember ini akan menghidupkan kembali mesin partai, yaitu dengan tujuan mendongkrak elektabilitas suara Jokowi-Ma'ruf dan partainya.

Menurut Wakil Ketua MPR RI itu, PKB akan fokus berkampanye di wilayah Jawa, terutama di wilayah Jawa timur yang merupakan basis suara dari partai tersebut.

Baca: Kasus Pengrusakan Polsek Ciracas Belum Temui Titik Terang, Kapendam: Investigasi Masih Berjalan

"Nah setelah sudah padam, saya kira Desember ini sudah mulai gerak untuk mendongkrak elektabilitas," katanya.

Berita Rekomendasi

"Prioritas jawa timur kita berkontribusi terbesar kedua jawa tengah dan ketiga jawa barat," lanjutnya.

Dia menjelaskan perlu dibentuk tim sukses di lapangan dengan sistem 'door to door' untuk meraih target suara di daerah, sehingga tidak selalu harus melalui media sosial maupun massa.

"Ya tim sukses sama tim lapangan harus dibentuk untuk mendekati masyarakat langsung, secara khusus diprioritaskan pendekatan langsung tidak melalui media tetapi langsung dari rumah ke rumah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas