Jokowi Keliling Ponpes, Sampaikan Pesan Kerukunan Hingga Ziarah ke Makam Gus Dur
Di Jawa Timur, Jokowi keliling mengunjungi empat pondok pesantren yang ada di Kabupaten Jombang
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Setelah berdoa, Jokowi menaburkan bunga di atas kedua makam tersebut, kemudian berziarah ke dua makam lainnya.
Jokowi kemudian meninggalkan kompleks pemakaman yang ada di halaman belakang, lalu menuju ke lokasi selanjutnya, yakni meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari.
Baca: Deretan Fakta Selvi Ananda, Mantu Presiden Jokowi yang Sederhana
Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan apa yang ada di benaknya mengenai sosok KH Hasyim Asy'ari, yang namanya digunakan sebagai museum tersebut.
"Saya membayangkan begitu besarnya semangat perjuangan beliau. Begitu besarnya rasa cinta beliau beserta para ulama pada tanah air kita Indonesia sehingga KH Hasyim Asy'ari bersama dengan para ulama lainnya dengan berani, dengan keteguhan hati, mendeklarasikan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia sebagai perang jihad fisabilillah, jihad di jalan Allah," katanya.
Bersilaturahmi ke Ponpes Haba'ul Maarif
Jokowi melanjutkan safarinya ke Pondok Pesantren Mamba'ul Maarif, Kabupaten jombang, Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan itu, Jokowi membahas mengenai Bank Wakaf Mikro.
Baca: 3 Gaya Santri Presiden Jokowi saat Kunjungan ke Ponpes Tebuireng Jombang
Di sela piddatonya, Jokowi sempat menyinggung bisnis yang tengah digeluti putra bungsunya, Kaesang Pangarep saat berdialog dengan ibu-ibu di pondok pesantren tersebut.
"Anak saya, jualan pisang goreng sudah di 54 kota, pisang goreng, ya pisang goreng. Pokoknya sewa kecil-kecil," ujar Jokowi.
Dari bisnis yang dijalani Kaesang pangarep, Jokowi mengungkapkan Kaesang Pangarep sudah mandiri, hingga bisa membayar kuliahnya sendiri.
"Nyatanya kuliahnya sudah enggak saya bayari lagi. Sudah bisa bayari dari jualan pisang goreng. Ya alhamdulillah saya syukuri," kata Jokowi.
Dari pengalaman Kaesang Pangarep itu, Jokowi meyakini masyarakat mampu menggerakkan ekonomi di daerah masing-masing dengan memanfaatkan dana dari Bank Wakaf Mikro.
Baca: Jokowi Pastikan Pemerintah Kebut RUU Pesantren
Saat ini, lanjut Jokowi, Bank Wakaf Mikro telah beroperasi di 41 pondok pesantren dalam rangka mengembangkan ekonomi umat. Jokowi pun mengaku sudah melihat banyak yang memanfaatkan dana dari Bank Wakaf Mikro.
"Saya sudah muter yang berkaitan dengan nasabah, ada yang jual gorengan, bakso, nasi uduk, es tebu, peyek, jamu, ya pokoknya jualnya banyak. Kemudian saya tanya sudah dapat pinjaman berapa? Saya dapat dua juta, saya baru dapat tiga juta, bagus," kata Jokowi.
Bicara Isu Hoaks PKI Hingga RUU Pesantren di Ponpes
Malam harinya, Presiden Jokowi bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Kabupaten Jombang.
Di pondok pesantren ini, Jokowi banyak bicara terkait isu hoaks hingga Rancangan Undang-Undang tentang Pesantren.
Baca: Natalius Pigai Sebut Jokowi Satu-satunya Presiden yang Mendapat Rapor Merah dari Komnas HAM
Soal isu hoaks, Jokowi mengaku sudah 4 tahun ini dia bersabar tidak menanggapi isu-isu hoaks yang berkembang.
"Saya ini sebetulnya sudah 4 tahun diam, tidak menjawab apa-apa mengenai isu-isu yang berkembang di bawah," ujar Jokowi di hadapan ratusan warga dan santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (18/12/2018).
"Sudah 4 tahun saya sabar, sabar Ya Allah sabar. Saya diam saja, senyum saja," kata Jokowi.
Jokowi awalnya memang memilih untuk diam dan tidak menanggapinya. Namun, ia mengatakan nyatanya banyak masyarakat yang masih termakan isu tersebut.
"Tapi saat sudah 9 juta yang percaya, diam saja, berbahaya bagi negara ini," kata Jokowi.
Jokowi menjabarkan isu tak sedap mengenai dirinya, misalnya isu PKI yang beredar bahwa dirinya keturunan keluarga PKI.
"Saya lahir 61, umur saya masih 4 tahun. Apa ada PKI balita? Nanti lanjutin lagi, bukan, bapak, ibunya, kakek, neneknya. Lho, zaman sekarang gampang, tanya saja masjid dekat rumah kakek dan nenek saya. Di sana NU ada, PPP ada, Muhammadiyah ada. Ada semuanya. Habib Syeikh juga ada semuanya di Solo. Tanya saja. Gampang sekali," tutur Jokowi.
"Sekarang sudah saatnya saya menjawab. Bukan marah lho ini. Menjawab. Karena sudah 4 tahun saya sabar," ucap Jokowi.
Jokowi kemudianmengungkapkan, pemerintah akan mendorong Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren agar segera menjadi Undang-Undang.
"saya sampaikan RUU Pesantren. Pemerintah terus dorong Rancangan Undang-Undang ini segera selesai," ujar Jokowi saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018).
Jokowi mengungkapkan, draf RUU Pesantren bakal kembali diserahkan ke DPR pada akhir bulan Desember tahun ini.
"Betul Pak Menteri? Akan segera didorong ke DPR lagi," ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan, keberadaan Undang-Undang tentang Pesantren adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia.
Jokowi menyebut sampai saat ini, jumlah pondok pesantren yang tersebar di Indonesia mencapai 28 ribu.
Baca: La Nyalla Tiga Kali Minta Maaf, Jokowi: Saya Maafkan, Wong Minta Maaf
"Kami harapkan ada pengakuan sistem pendidikan di pondok pesantren oleh negara," ucap Jokowi.
"Terhadap kesetaraan lulusan tentu saja. Yang penting perlu perhatian anggaran. Ada payung hukumnya, APBN bisa berikan, APBD juga bisa berikan. Payung hukumnya sudah ada yaitu Undang-Undang Ponpes," tutur Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.