BPN Prabowo-Sandi Usulkan Rosianna Silalahi Jadi Moderator Debat, tapi Ditolak TKN Jokowi-Maruf
Dua nama tersebut disepakati oleh Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum telah memutuskan Ira Koesno dan Imam Priyono menjadi moderator debat perdana Capres-Cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, (28/12/2018).
Dua nama tersebut disepakati oleh Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa pada awalnya ia mengusulkan Rosianna Silalahi sebagai moderator debat perdana. Alasannya karena media penyelenggara debat pertama yakni Kompas TV, dimana Rosianna menjadi pemimpin redaksi di tempat tersebut.
"Awalnya kami sih mengusulkan sesuai dengan media yang jadi pelaksana. Misalnya Kompas, Kompas yang kami sarankan karena lebih senior ya bagusnya mbak Rosi. Kemudian TKN berkeberatan nama Rosi," ujar Dahnil di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Jumat, (28/12/2018).
Setelah menolak Rosi, TKN kemudian mengusulkan nama Ira Koesno. BPN Prabowo-Sandi menerima nama tersebut, karena merasa tidak ada masalah dengan mantan penyiar Liputan 6 SCTV itu.
Baca: Keluarga Gelontorkan Rp 132 Juta Cari Sendiri 64 Korban Lion Air PK-LQP di Tanjung Karawang
"Kemudian TKN mengusulkan mbak Ira Koesno. Kami tidak ada masalah dengan mbak Ira. Kemudian kami terima. Kemudian muncul nama mas Imam, kami sepakat. Kan TVRI mas Imam ya. kami sepakat, TKN sepakat. Tapi diawal dari Kompas yang kami endorse sesuai dengan anchor senior ya mbak Rosi, tapi TKN berkeberatan," katanya.
Dahnil mengaku tidak tahu alasan TKN Jokowi-Maruf menolak Rosi. Yang pasti pihaknya tidak bisa memaksakan Rosi menjadi moderator karena ditolak pihak lain.
"Enggak paham saya. Nanti bisa ditanyakan ke teman TKN. Yang jelas kami tidak bisan maksakan satu pihak. Harus disepakati berdua," pungkasnya.