Tes Ngaji Jokowi-Prabowo Dianggap Tak Perlu, Gus Nadir :Kealiman Pemimpin Itu dengan Bertindak Adil
Meski begitu, Gus Nadir memiliki pandangan lain terkait rencana tes ngaji bagi Jokowi-Prabowo.
Editor: widi henaldi
TRIBUNNEWS.COM -- Tokoh organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menganggap tes baca Al Quran atau ngaji bagi capres dan cawapres tak perlu dilakukan.
Gus Nadir menanggapi soal rencana Dewan Ikatan Dai Aceh yang mengusulkan adanya tes baca Al Quran bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.
Usulan Ikatan Dai Aceh untuk menggelar tes ngaji bagi Jokowi-Prabowo bertujuan mengakhiri polemik keislaman capres dan cawapres Pilpres 2019.
Menurut Gus Nadir, masyarakat Indonesia lebih cenderung mengharapkan pemimpin yang bisa mengadministrasikan keadilan sosial dalam programnya.
"Dengan segala hormat dan mengapresiasi niat baik penyelenggara, saya berpendapat tes baca al-Qur’an untuk Jokowi dan Prabowo tidak perlu.
Kita membutuhkan pemimpin yang mampu mengadministrasikan keadilan sosial dalam programnya" tulis akun Twitter gus Nadir @na_dirs
"Jangankan di Republik Indonesia, dulu pada masa Khilafah pun kita juga dapati pemimpin yg tidak fasih membaca al-Qur’an ataupun keliru menjalankan tata cara shalat.