Lily Wahid Anggap Tes Baca Alquran Bagi Capres dan Cawapres Bukan Hal Urgen
Lily Chodidjah Wahid atau Lily Wahid menanggapi usulan tes membaca Alquran untuk calon presiden dan calon wakil presiden.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adik Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Lily Chodidjah Wahid atau Lily Wahid menanggapi usulan tes membaca Alquran untuk calon presiden dan calon wakil presiden.
Dia menganggap tes tersebut tidak terlalu penting untuk dilakukan.
"Kalau saya enggak menganggapnya urgen," ujar Lily kepada wartawan di kediaman Ma'ruf Amin, Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12/2018).
Baca: Marzuki dan Sumiyati Deg-degan Meskipun Pernah Ucapkan Ijab Qabul 43 Tahun lalu
Lily menambahkan tidak perlu membawa-bawa Alquran untuk menguji ke-Islam-an seseorang.
Dia menilai masyarakat sudah paham mengenai pilihannya tanpa harus ada tes membaca Alquran.
"Seharusnya, kalau orang Indonesia itu yang muslim itu waras pikirannya dan concern terhadap agamanya, dia akan memilih pemimpin yang bisa menjadi panutan dia dalam keislamannya. Nggak usah dibawa-bawa yang Quran-lah segala macam," jelasnya.
Baca: Tommy Sugiarto Jika Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 Harapkan PBSI Merestuinya
Lebih lanjut, menurutnya saat Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, masalah-masalah mengenai pluralisme terkait agama sudah berjalan dengan sendirinya.
Masyarakat Islam di Indonesia, disebutnya, berperan besar dengan menghilangkan tujuh kata pada sila pertama dengan mewajibkan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk agama Islam.
Hal itu sudah hilang pada Pembukaan UUD 1945.
Baca: Dahnil Anzar Sebut Jokowi Salah Mendiagnosa dengan Mengatakan Korupsi Indonesia Tidak Stadium Empat
"Jadi itu sudah kontribusi yang nggak bisa dinafikan, begitu ya. Jadi kalau ada yang hari ini membawa-bawa lagi ke syariat segala macam, itu kalau menurut saya dia nggak ngertisejarah," kata Lily.
Sebelumnya, undangan tes baca Alquran itu datang dari Dewan Ikatan Dai Aceh.
Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Dai Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak, menyampaikan hal tersebut untuk mengakhiri adanya polemik keIslaman di masing-masing paslon.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.