KoDe Inisiatif: Harusnya KPU Gelar Sesi Penyampaian Visi-Misi Capres-Cawapres
Direktur Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, Veri Junaidi, menyayangkan pembatalan kegiatan sosialisasi visi-misi pasangan capres
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, Veri Junaidi, menyayangkan pembatalan kegiatan sosialisasi visi-misi pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang rencananya diselenggarakan pada Rabu 9Januari 2019.
“Dibatalkan sosialisasi visi-misi. KPU bisa memfasilitasi. Visi-misi bisa disosialisasikan lebih dulu,” kata Veri, dalam sesi diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/1/2019).
Menurut dia, melalui penyampaian sosialisasi visi-misi itu, masyarakat dapat mengetahui rencana pasangan capres-cawapres memimpin negara. Selama kampanye berjalan tiga bulan, dia menilai, tidak terlihat perdebatan di ruang publik yang memberikan pendidikan kepada pemilih.
“Saya menilai belum ada. Orang melihat perdebatan di ruang publik itu lebih ke arah gimmik saja. Istilahnya kayak debat kusir,” ujarnya.
Baca: Demi Hal Ini, KPK Pilih Tak Hadiri Debat Capres-Cawapres
Padahal, sebagai incumbent, kata dia, Joko Widodo dapat menyampaikan kepada publik soal kinerja selama empat tahun lebih bekerja. Selain itu, menurut dia, mantan gubernur DKI Jakarta itu dapat menyampaikan program nawacita lanjutan sebagai proposal baru kepada publik.
Sedangkan, kata dia, Prabowo Subianto, sebagai penantang, dapat mengkritisi program-program kerja apa saja yang kurang dari pemerintah. Sehingga, dia berharap, jika terpilih maka dapat membawa perbaikan pada periode mendatang.
“Kedua-duanya mempunyai amunisi sama kuat. Kemudian disampaikan ke publik. Bukan disampaikan gimmik,” kata dia.
Untuk itu, dia menambahkan, melalui sesi khusus penyampaian visi-misi, harapannya masyarakat dapat mengetahui apa yang akan dikerjakan apabila terpilih untuk periode 2019-2024. Sehingga, dia menyayangkan, keputusan KPU membatalkan sesi penyampaian visi-misi itu.
“Menurut saya menjadi konsen bersama soal visi-misi didalami. Tidak ada perdebatan substansial visi-misi. Jadi, gimmik saja yang kemudian lebih ditonjolkan dalam separuh masa kampanye,” tambahnya.
“Sekarang, menurut saya belum terlambat. Mestinya semua pihak sudah berdebat paling tidak ada visi-misi keduanya. Itu diekspor,”.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan pihaknya tidak memfasilitasi kegiatan sosialisasi visi-misi capres dan cawapres yang rencananya diselenggarakan pada Rabu, 9 Januari 2019. Keputusan tersebut telah disepakati oleh kedua tim pemenangan capres dan cawapres.
"Sosialisasi visi misi tadi malam (Jumat,4/1) juga sudah diputuskan silakan dilaksanakan sendiri-sendiri, tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri," katanya di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1).