Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo, Bamsoet: Bikin Pemilu Menyenangkan

Ketua DPR Bambang Soesatyo ikut menanggapi beredarnya capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo yang marak di media sosial.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Soal Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo, Bamsoet: Bikin Pemilu Menyenangkan
Instagram/nurhadi_aldo
Nurhadi (kiri), capres fiktif Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo ikut menanggapi beredarnya capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo yang marak di media sosial.

Menurutnya, hal itu akan membuat pemilu sebagai pesta demokrasi yang menyenangkan.

"Menurut saya makin banyak makin bagus sehingga pemilu dianggap suatu acara atau pesta yang menyenangkan," kata Bamsoet, sapaan akrabnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Pemilu, kata Bamsoet, tidak boleh dianggap sesuatu yang menyeramkan, terlebih ancaman.

Bamsoet menilai hadirnya pasangan capres-cawapres fiktif mampu membuat masyarakat gembira menghadapi pemilu.

"Suasana riang itu makin baik. Jadi jangan melulu kita menyoroti dan mendorong pemilu ini pada situasi yang mengkhawatirkan, menyeramkan. Kemudian membuat ancaman dan membuat tidak nyaman masyarakat," imbuh Bamsoet.

Baca: Sederet Fakta Pembunuhan Siswi SMK di Bogor: Korban Sudah Diintai Hingga Motif Pelaku

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Kehadiran pasangan capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo menjadi fenomena tersendiri di jagat maya.

Munculnya pasangan yang disingkat 'Dildo' itu mendapat sambutan sekaligus kekhawatiran sejumlah pihak.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, kemunculan paslon 'Dildo' yang dianggap sebagai lucu-lucuan ini juga bisa memicu orang jadi antipati terhadap politik.

"Bisa mengarah ke situ, karena tidak puas karena hanya ada dua pasangan capres. Jadi ini yang jadi capres lucu-lucuan karena, 'Ah sudahlah, kita lucu-lucuan saja, ngapain dua itu'. Jadi orang antipati terhadap politik. Ini sebenarnya tidak bagus, tapi ini kan suatu kondisi yang tercipta karena pilihan kita memaksakan hanya ada dua calon," kata Hamdan, Sabtu (5/1/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas