Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto: Intelijen Jangan Intelin Mantan Presiden dan Ulama-Ulama Besar
Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan Pidato Kebangsaan malam ini, Rabu (14/1/2018) di Jakarta Conventon Center.
Editor: Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melakukan Pidato Kebangsaan malam ini, Rabu (14/1/2018) di Jakarta Conventon Center.
Dalam Pidato Kebangsaan ini, Prabowo Subianto memaparkan visi misi nya sebagai Calon Presiden RI.
Dalam Pidato Kebangsaan ini dihadiri tokoh-tokoh politik dari koalisi partai pengusung.
Seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Amien Rais, Zulkifli Hasan, titiek Soeharto, Sohibul Imam dan lainnya.
Dalam Pidato Kebangsaan-nya, ada pernyataan yang menarik yang dilontarkan Prabowo Subianto.
Dalam pemaparan visi misi 'Indonesia Menang', ia menyebut kalau negara yang kokoh harus memiliki pemerintahan yang kuat dan bersih dan berintegritas.
"Kita Perlu hakim yang unggul dan jujur. Kita perlu jaksa-jaksa yang unggul dan jujur, kita perlu polisi-polisi yang unggul dan jujur," ucap Prabowo.
Ia melanjutkan, negara juga butuh badan intelijen yang unggul dan setia kepada bangsa dan negara.
Prabowo Subianto menyebut, badan intelijen seharusnya melakukan kegiatan intelijen terhadap musuh negara.
"Jangan intelin mantan Presiden Republik Indonesia, jangan intelin mantan Ketua MPR RI, jangan intelin anaknya proklamator kita,
jangan intelin mantan Panglima TNI, jangan intelin ulama-ulama besar kita. Kalau mau intelin mantan Pangkostrad gakpapa," ucap Prabowo Subianto diiringi suara riuh relawannya.