Ketua Umum PPP Versi Muktamar Jakarta: Debat Dimenangkan Prabowo-Sandi
Jokowi dinilai tidak bisa memberikan argumen-argumen solusi dan hanya berkutat pada konsep yang seharusnya sudah ia selesaikan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, menilai debat pertama antara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno secara telak dimenangkan oleh pasangan nomor urut dua.
Pasalnya, Jokowi dinilai tidak bisa memberikan argumen-argumen solusi dan hanya berkutat pada konsep yang seharusnya sudah ia selesaikan selama kepemimpinannya.
"Arguman dan jawaban Pak Jokowi normatif sekali. Padahal beliau sudah menjabat presiden selama empat tahun lebih. Sebenarnya cukup kaya dengan pengalaman. Tapi jawabannya malah seperti orang yang mau mulai jadi presiden. Kalau pada 2014 pakai cara itu orang bisa memaklumi," ujar Humphrey yang hadir dalam debat kandidat bersama sejumlah pengurus PPP Muktamar Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Sebagai petahana, Jokowi harusnya bisa memberikan bukti konkret tentang apa yang sudah dilakukannya dalam keadilan penegakam hukum, korupsi, HAM, maupun penanganan terorisme.
Baca: Amien Rais Sebut Prabowo Tampil Seperti Negarawan ketika Debat
Baca: Prabowo Sebut Jawa Tengah Lebih Luas dari Malaysia, Benarkah? Ini Faktanya
"Namun kami lihat, justru ketika Pak Sandi menyampaikan contoh soal nelayan, justru Pak Jokowi bilang menuduh. Ini bukti beliau tidak melihat kondisi masyarakat sebenarnya. Padahal benar, di kalangan bawah tidak sedikit kami jumpai persekusi, kriminalisasi, atau pelanggaran HAM," kata Humphrey.
Ia juga menyoroti jawaban-jawaban Jokowi saat menanggapi pertanyaan Prabowo-Sandi yang sering lari dari masalah dan justru menyerang balik secara subjektif lawan debatnya.
Misalnya saat disinggung soal impor pangan yang menggila di masa kepemimpinannya.
Padahal, janji Jokowi pada saat kampanye dan debat pada pilpres 2014 adalah untuk menekan impor.
Kemudian, terkait ketidakadilan dalam penegakan hukum yang dilontarkan Prabowo yang dicontohkan dengan dukungan sejumlah pimpinan daerah yang aman ketika mendukung Jokowi-Amin, sedangkan seorang kepala desa di Jawa Timur dipenjara gara-gara mendukung Prabowo-Sandi.
Jokowi justru menyebut pertanyaan Prabowo itu sebagai "tuduhan".
"Saya lihat ada perubahan style pada Pak Jokowi. Beliau malah lebih banyak menyerang lawan. Ini mungkin cara buat mancing emosi karena tim Jokowi tahu Pak Prabowo tempramental. Tapi tadi Pak Prabowo tidak terpancing dan tidak berbalik menyudutkan secara subjektif," imbuh Humphrey.
Kedatangan Humphrey dan pengurus PPP Muktamar Jakarta ke acara debat adalah untuk membuktikan konsistensi dukungan kepada paslon Prabowo-Sandi.
Sementara itu, PPP kubu Romahurmuzie (Romi) seperti diketahui telah menyatakan mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.