Beda Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Raih Insentif Elektoral di Debat Pilpres 2019
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengungkapkan perbedaan Debat Pilpres 2019 Indonesia dan Amerika Serikat.
Editor: Januar Adi Sagita
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengungkapkan perbedaan Debat Pilpres 2019 Indonesia dengan Debat Pilpres yang dilakukan di Amerika Serikat.
Menurutnya, Debat Pilpres 2019 Debat Pilpres di Amerika Serikat hanya menjunjung soal substansi dan isi dari visi dan misi, sedangkan pada Debat Pilpres 2019 putaran pertama kemarin, Indonesia juga menjunjung soal high context culture atau adat sopan santun.
"Di indonesia bergantung pada visi misi dan konteks budaya serta sopan santun. Biasanya yang hanya menjatuhkan itu malah tidak mendapat elektoral," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika Debap Pilpres di Amerika Serikat siapa yang bisa menjatuhkan lawan, maka dia akan mendapat electoral.
Surokim Abdussalam menilai jika Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga mempunyai karakter masing-masing dalam berdebat.
Jika dari Jokowi-Ma'ruf Amin mereka lebih unggul high context culture atau fatsun budaya timur, sedangkan Prabowo-Sandiaga kurang dalam high context culture.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.