Ma'ruf Amin: Gerakan Ulama Seperti Gunung
Dulu tantangannya penjajah, sekarang tantangannya orang yang ingin mengubah negara ini, yang menimbulkan konflik antar bangsa
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengibaratkan perjuangan para kiai sekokoh gunung. Peran kiai semakin besar seiringnya dengan ujian dan tantangan suatu bangsa yang besar.
Ma'ruf mengatakan peran ulama semakin penting. Jika dulu KH Hasim Asy'ari berjuang melawan penjajah dengan resolusi jihad, kini menurut Ma'ruf, para ulama di Indonesia memiliki tantangan dari pihak yang ingin menimbulkan konflik antar masyarakat Indonesia.
"Dulu tantangannya penjajah, sekarang tantangannya orang yang ingin mengubah negara ini, yang menimbulkan konflik antar bangsa," ujar Ma'ruf
Disampaikan Ma'ruf di hadapan ratusan peserta Istigasah Kubro bersama warga Banten di Gor Serang, Banten, Senin (21/1/2019). Ulama, menurut Ma'ruf, juga harus menjaga agama dari penafsiran-penafsiran yang menyimpang.
"Juga dari gerakan-gerakan atau cara-cara dakwah yang ekstrem yang kelewatan. Kalau Nabi ngajaknya itu santun. Banyak orang berdakwah tidak santun, galak. Banyak sekarang al makiyun-makiyun, orang yang maki-maki. Dakwah maki-maki," imbuh Ma'ruf.
Perjuangan seorang ulama, ucap Ma'ruf, seharusnya tidak pernah menyalahi aturan. Ma'ruf mengibaratkan perjuangan ulama seperti gunung. Terlihat tak bergerak, namun berpengaruh untuk masyarakat.
"Gerakan Kiai seperti gunung. Kita lihat gunung itu kayaknya tidak bergerak-bergerak, padahal gunung itu bergerak seperti geraknya awan. Ulama seperti tidak bergerak, padahal gerakannya dahsyat," ucap Ma'ruf.
Baca: Kenal Eddy Sindoro, Nurhadi Pernah Berkomunikasi via Telepon
Menurut Ma'ruf, ulama memiliki peran mengubah masyarakat menuju jalan benar, menjadi pemimpin, dan mendidik santri. Ulama membuat pesantren untuk melakukan kaderisasi ulama-ulama berikutnya. Ulama juga berperan untuk menyiapkan tantangan yang dihadapi suatu bangsa.
"Ulama juga harus menjaga negara, menjaga agama, juga menjaga akidah, makanya KH Hasyim Asy'ari ketika negara terancam, langsung bangkit membela NKRI, karena NKRI adalah harga mati," ucap Ma'ruf.