Perludem: Pertanyaan Panelis Debat Pilpres Kurang Tajam
kandidat capres dan cawapres tidak optimal dalam mengeksplorasi visi-misinya melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai pertanyaan dari panelis yang diberikan dalam debat pertama Pilpres kurang tajam.
Akibatnya, kata Fadli, kandidat capres dan cawapres tidak optimal dalam mengeksplorasi visi-misinya melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, ia tak heran bila jawaban yang keluar dari masing-masing kandidat normatif.
"Pertanyaan panelis kurang mendorong paslon (pasangan calon) menjelaskan permasalahan, solusi, dan komitmen konkret. Pertanyaan panelis pun tak optimal mengkonkrtekan visi-misi dan program yang butuh dipertimbangkan penonton untuk menentukan pilihannya," kata Fadli dalam sebuah diskusi di D'Hotel, Manggarai, Jakarta, Minggu (20/1/2019).
Ia mengatakan dalam debat pertama masing-masing kandidat cenderung bermain aman dengan memberikan jawaban normatif. Demikian pula dalam sesi pertanyaan tertutup di mana masing-masing kandidat kurang optimal dalam memberikan jawaban.
Baca: Klasemen dan Hasil Liga Inggris Pekan 23, Tottenham Hotspur Menang Dramatis, Arsenal Dekati Chelsea
Ia mencontohkan pertanyaan tentang mantan koruptor yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR dan hak difabel yang kurang memberikan gambaran konkret mengenai visi-misi kandidat dalam kedua bidang tersebut.
Karena itu, ia menyarankan KPU pada debat berikutnya agar panelis mempertajam pertanyaannya. Ia juga menyarankan KPU agar panelis diberi kesempatan untuk menajamkan kembali pertanyaan mereka bila dirasa belum dijawab oleh masing-masing kandidat.
"KPU diharapkan bisa mengoptimalkan peran panelis melalui segmen debat yang mempersilakan panelis bertanya langsung kepads tiap pasangan calon sehingga bisa leluasa membahas kasus konkrit terkait tema debat," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perludem Soroti Pertanyaan Panelis Debat Pilpres yang Kurang Tajam"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.