Jokowi Ingin Baca Tabloid Indonesia Barokah
Presiden Jokowi belum mengetahui soal Tabloid Indonesia Barokah yang dipersoalkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Presiden Jokowi belum mengetahui soal Tabloid Indonesia Barokah yang dipersoalkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Mantan Wali Kota Solo itu ingin mencari dan membaca tabloid tersebut. Untuk saat ini, Jokowi belum bisa berkomentar atas tabloid yang dianggap BPN Prabowo-Sandi telah menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02 itu.
"Ya eggak tahu. Saya belum pernah baca. Kalau baca baru nanti ngomong, belum baca," singkat Jokowi di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1/2016).
Nantinya setelah membaca tabloid tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan memberikan tanggapannya.
Baca: Piala Presiden Esports 2019 Akan Meramaikan Turnamen Game Indonesia
"Saya belum pernah baca. Saya cari sebentar lagi. Kalau sudah cari, ketemu baru baca, baru akan komentar," imbuhnya.
Jokowi menuturkan dirinya tidak mengetahui apakah tulisan dalam tabloid tersebut berupa black campaign, negative campaign atau berupa fakta. Semuanya akan diketahui setelah dirinya membaca.
Diketahui sebelumnya, BPN Prabowo-Sandi melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke kepolisian dan Dewan Pers. Mereka menganggap isu dalam tabloid tersebut menyudutkan Prabowo-Sandi.
Indonesia Barokah memiliki lambang berupa gambar wilayah Indonesia ditambah masjid berwarna hijau. Tabloid ini sudah terbit beberapa edisi. Diantaranya berita utama atau headline 'Reuni 212: Kepentingan atau Kepentingan Politik'