Jokowi Jengkel Lihat Fitnah, Hoaks hingga Ujaran Kebencian di Tahun Politik
"Kalau sudah masuk ke politik, sering gesekan. Jengkel lihat begitu. Bulan politik itu banyak fitnah, hoaks sampai ujaran kebencian," ungkap Jokowi
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Jokowi Jengkel Lihat Fitnah, Hoaks hingga Ujaran Kebencian di Tahun Politik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-di-senen-jakarta-pusat.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuk tahun politik 2019, Presiden Jokowi mengaku jengkel dengan beragam fitnah, hoaks hingga ujaran kebencian yang beredar di masyarakat.
"Kalau sudah masuk ke politik, sering gesekan. Jengkel lihat begitu. Bulan politik itu banyak fitnah, hoaks sampai ujaran kebencian," ungkap Jokowi di sela-sela pembagian sertifikat tanah di Lapangan Bola Arcici Rawasari, Kec Cempaka Putih Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).
Baca: TKN Yakin Jokowi - Maruf Amin Siap Jalani Debat Kedua Pilpres 2019 Meski Tak Ada Kisi-kisi
Jokowi kembali menyinggung soal dia yang dicap sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Di hadapan 3.000 warga penerima sertifikat tanah, Jokowi mengklarifikasi hal tersebut.
"Saya empat tahun kemarin enggak bicara soal Presiden Jokowi PKI. Sekarang ini saya mau jawab. PKI dibubarkan tahun 1966 dan 1965. Saya baru lahir tahun 1961," ungkap Jokowi.
Baca: Jokowi Bagikan 3000 Sertifikat Tanah ke Warga Jakarta Pusat
Mantan Wali Kota Surakarta ini heran mengapa masih ada warga yang percaya dirinya adalah PKI. Terlebih hasil survei mengatakan ada 9 juta orang yang percaya dengan isu PKI.
"Kalau saya gak ngomong nanti dari 9 juta yang percaya, nambah jadi 12 juta. Hal ini kurang ajar, fitnah keji. Orang belum lahir sudah dibilang PKI. Mari berpolitik yang santun dan beretika. Bangsa kita kan dilihat dari budi pekerti dan ramah tamahnya," singkat Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.