TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut, pasangan Jokowi-Ma'ruf dinilai oleh responden lebih unggul daripada pasangan Prabowo-Sandiaga seusai debat perdana pada 17 Januari 2019 lalu.

Hasil itu terlihat dari survei LSI yang yang dilakukan 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden.

Hal itu disampikan Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019).

"Sebanyak 50 persen yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf unggul, sementara Prabowo-Sandiaga 35,4 persen. Sedangkan yang memilih tak menjawab 14,6 persen," kata Adjie.

Adjie menjabarkan, secara umum publik menilainya Jokowi-Ma'ruf menang di debat perdana daripada Prabowo-Sandiaga. Meskipun ini adalah persepsi publik yang menonton.

Baca: Satgas Mafia Bola Ikut Sita Dokumen Digital dari Kantor PSSI di FX Sudirman

"Tentunya ini persepsi oleh publik," ucap Adjie.

Ia pun menyebut, LSI merekam sejumlah hasil survei dari esponden soal unggulnya masing-masing kandidat capres-cawapres.

Pertama, Jokowi-Ma'ruf dinilai memiliki kemampuan komunikasi sebanyak 39,4 persen, dibandingkan dengan Prabowo-Sandiaga 33,7 persen.

Sedangkan yang menyatakan sama saja memiliki kemampuan 23,6 persen dan tidak menjawab 3,3 persen.

"Kedua, sebanyak 37,7 persen Jokowi-Ma'ruf disebut menguasai materi, sedangkan Prabowo-Sandiaga 31,2 persen. Sementara yang menilai sama 23,9 persen dan tidak menjawab 7,2 persen," papar Adjie.

Dimensi ketiga, yaitu program kerja, Adjie memaparkan, Jokowi-Ma'ruf juga dinilai unggul dengan meraih 45,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 26,2 persen.

Yang melihat keduanya sama saja sebanyak 19,9 persen dan tidak menjawab 8,7 persen.

Adjie juga membeberkan, paslon Prabowo-Sandiaga dari dimensi kompak meraih 46 persen.

Sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya 30,1 persen. Yang menilainya sama saja sebanyak 19,1 persen dan tak menjawab 4,8 persen.