Jokowi Soal Proyek Jalan Tol: Kalau Memang Benci, Dijelaskan Kayak Apa Ya Enggak Nyambung
"Ada orang ngomong kepada saya, pak kita enggak mau makan jalan tol. Ya kaj enggak ngerti teori ekonomi makro sulit saya menjelaskan," ujar Jokowi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai orang yang membenci dirinya, akan sulit diberikan penjelasan terkait upaya pemerintah dalam menumbuhkan perekonomian Tanah Air.
Salah satunya pengkritik pembangunan jalan tol yang dilakukan pemerintah dalam empat tahun ke belakang.
"Ada orang ngomong kepada saya, pak kita enggak mau makan jalan tol. Ya kaj enggak ngerti teori ekonomi makro sulit saya menjelaskan," ujar Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (2/2/2019).
"Atau kalau memang benci dan enggak seneng, dijelaskan kayak apa ya enggak nyambung," sambung Jokowi disambut riuh para hadirin.
Baca: Di Semarang, Jokowi Kembali Singgung Perbedaan Indonesia dan Haiti
Menurut Jokowi, infrastruktur khususnya jalan tol di Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara tetangga, padahal mereka mencontoh dari jalan tol Jagorawi yang dibuat pada tahun 1978.
"Setelah 40 tahun, sampai 2014 kita baru bangun 780 kilo meter. Kita sampai akhir 2018 sudah 782 kilo meter, tetapi akhir tahun ini hitungan kita akan mendapatkan angka 1.854 kilo meter," papar Jokowi.
Baca: Siswono Yudhohusodo Mengaku Masih Jalin Komunikasi dengan Amien Rais
Setelah pembangunan infrastrukur sudah baik, kata Jokowi, pemerintah pada 2019 fokus kepada pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran agar bisa bersaing dengan negara luar.
"Itu tahapan, memang seperti itu. Kalau semuanya dikerjain, anggaran diecer-ecer, baunya enggak akan keliatan," kata dia.