Ma'ruf Amin Kembali Sindir Soal Indonesia Bubar 2030 di Hadapan Warga NU di Kendal
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin kembali menyindir peryataan yang menyebut Indonesia akan bubar pada 2030.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin kembali menyindir peryataan yang menyebut Indonesia akan bubar pada 2030.
Ma'ruf mengaku optimis, Indonesia akan menjadi negara maju dan berkembang pada 2030.
Hal itu disampaikan Ma'ruf di hadapan ribuan warga Nahdliyin pada peringatan Harlah ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-Alun Kendal, Jawa Tengah, Senin (4/2/2019).
“Ada yang bilang bahwa Indonesia akan bubar. Padahal, sudah dibangun. Akan punah katanya. Memangnya dinosaurus apa. Binatang purbakala,” kata Ma’ruf Amin.
Baca: Granat Jerman Peninggalan Perang Dunia I Ditemukan Dalam Kapal Pengiriman Kentang
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini mengatakan, dengan dukungan kiai dan ulama, Indonesia akan aman, sejahtera, dan kuat.
“Insyaallah negara kita akan semakin kuat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ma’ruf mengatakan, ada tugas besar bagi warga NU.
Yakni, mengawal ajaran Islam menurut akidah ahlussunah wal jama’ah.
Baca: Dirjen PAS: Sabtu-Minggu Kunjungan untuk Keluarga
“Sekarang sudah cara-cara yang tidak sesuai dengan ahlussunnah wal jama’ah. Cara-cara yang tidak santun,” ungkapnya.
Karena itu, lanjut Ma'ruf, sudah menjadi tugas warga NU untuk menyebarkan akidah ahlussunah wal jama’ah dan berdakwah dengan cara yang santun.
Hal itu pula yang disampaikan Ma'ruf saat bersilaturahmi dengan tokoh NU dan pengasuh pesantren di Semarang.
Baca: Istri Pelaku Bunuh Diri di Desa Fatumnasi Ternyata sedang Hamil 3 Bulan
Ia memandang bahwa para ulama saat ini memiliki tugas yang sangat berat.
Karena ulama, selain dihadapkan pada perannya dalam mengembangkan nilai-nilai kegamaan juga memiliki peran untuk mengawal yang disebutnya wilayah kebangsaan dan kenegaraan.
Di sisi lain, kata Kiai Ma'ruf, saat ini muncul paham-paham keagamaan yang berkembang di Indonesia yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang selama ini dianut di Indonesia, seperti Ahlusunnah wal Jama’ah.
Atas hal tersebut, Kiai Ma'ruf menganggap peran ulama NU dan Pesantren harus ditingkatkan kembali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.