TKN Sebut Jokowi Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat Lawan Hoaks dan Fitnah
"Itu upaya Presiden mengingatkan rakyat dan menjaga kewarasan akal sehat masyarakat. Jangan sampai fitnah fitnah merajalela, " ujar Ridlwan Habib
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Gugus Informasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Ridlwan Habib mengungkapkan, pernyataan Jokowi yang dinilai agresif dan menyerang hanya ingin mengingatkan rakyat untuk tidak tertipu dengan gelombang hoaks yang meresahkan jelang Pemilu.
Untuk itulah, dalam kunjungan ke Surabaya dan Semarang, Jokowi meminta pendukungnya memerangi semburan fitnah dan hoaks.
Baca: Jokowi: Pakai Konsultan Asing, yang Antek Asing Siapa?
"Itu upaya Presiden mengingatkan rakyat dan menjaga kewarasan akal sehat masyarakat. Jangan sampai fitnah fitnah merajalela, " ujar Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Senin (4/2/2019).
Ridlwan Habib menegaskan, Jokowi justru memberi pendidikan politik yang baik bagi warga Indonesia.
"Ajakan Jokowi jelas, mari kampanye dengan narasi program, jangan ada fitnah fitnah, jangan ada semburan kebohongan seperti hoaks surat suara tujuh kontainer dan semacamnya, " tegas Ridlwan Habib.
Ridlwan Habib melihat, pidato tegas Jokowi itu membuat panik sebagian kalangan.
"Justru yang panik itu pihak pihak yang merasa disindir Presiden. Gini lho, kalau bersih kenapa risih?" ujar Ridlwan Habib.
Ridlwan Habib menambahkan, Jokowi selama 4 tahun sudah diserang berbagai fitnah. Bahkan fitnah mengarah pada keluarga Presiden.
"Di media sosial ada fitnah Jokowi PKI, ada fitnah ibu pak Jokowi palsu, ada fitnah ijazah pak Jokowi palsu, semuanya fitnah disebarkan secara masif. Itu harus dilawan dengan akal sehat," ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Pernyataan tegas Jokowi melawan fitnah, menurut Ridlwan justru sebagai komando bagi rakyat agar jangan mau dibohongi dengan kabar kabar tidak jelas.
"Alhamdulillah dukungan kaum intelektual makin membanjir, alumni UI, alumni ITB, IPB, UGM, Unair, ITS, Undip dan berbagai universitas di Indonesia makin banyak, ini menunjukkan Jokowi makin dicintai rakyat," jelas Ridlwan Habib.
Baca: Riza Patria: Ini Tanda-tanda Kekalahan Pak Jokowi dan Kiai Maruf
Ridlwan Habib menegaskan pihak-pihak yang panik dan marah terhadap pidato Jokowi adalah mereka yang bermain tidak bersih.
"Peribahasa sederhana, kalau bersih kenapa risih? Kalau tidak menyebarkan fitnah kok seperti kebakaran jenggot, ada apa ?" ujarnya.