Prabowo Unggul dari Jokowi pada Pemilih Terpelajar, Peneliti LSI Beberkan Sejumlah Faktor
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby mengatakan, pasangan Prabowo-Sandiaga unggul atas Jokowi-Ma'ruf di kantong suara pemilih pel
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, pasangan Prabowo-Sandiaga unggul atas Jokowi-Ma'ruf di kantong suara pemilih pelajar.
Hasil itu terlihat dari survei LSI yang yang dilakukan 18-25 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden.
"Dukungan Prabowo-Sandi pada kantong pemilih terpelajar mencapai 44,2 persen. Sementara dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf pada pemilih ini sebesar 37,7 persen," kata Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2/2019).
Baca: Rumah Sakit di Kotamobagu Penuh, Pasien DBD Dirawat di Lorong Rumah Sakit
Adjie menambahkan, meski Prabowo-Sandi unggul 10 persen terhadap Jokowi-Ma'ruf, masih terdapat 18,1 persen pemilih terpelajar yang belum menentukan pilihan.
"Pemilih terpelajar cukup penting karena kemampuan memengaruhi opini publik," kata Adjie.
Selain itu, ia mengatakan ada tiga faktor kenapa suara Prabowo unggul dari Jokowi di kantong suara terpelajar.
"Memang pemilih terpelajar adalah pemilih yang umumnya lebih kritis terhadap kedua capres. Mereka lebih banyak membaca, mengevaluasi apa yang telah dikerjakan kedua capres. Mereka umumnya lebih banyak melihat apa yan dikerjakan oleh kedua capres," ungkap Adjie.
Baca: Saksi Ungkap Sejumlah Kode Rahasia dalam Kasus Suap Hakim Pengadilan Tipikor Medan
Faktor lain, kata Adjie, yakni pemilih kaum terpelajar umumnya lebih banyak terinformasi oleh apa yang telah dicapai pemerintahan Jokowi selama 5 tahun, sehingga mereka lebih mudah mengevaluasi.
"Kemudian, biasanya pemilih terpelajar juga lebih suka dengan isu-isu perubahan mereka lebih kritis dan lebih berjarak dengan kekuasaan," ungkapnya.
Survei ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan 1.200 responden.
Baca: Perludem Rilis 14 Nama Baru Caleg Mantan Napi Korupsi, KPU: Kita Lebih
Survei menggunakan metode multistage random sampling di 34 provinsi.
Margin of error sebesar 2,8 persen. LSI juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview.