Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dukung Aksi Santri Demo Fadli Zon, MUI Kota Sukabumi: Dia Sangat Menghina Ulama

KH Apep Saefulloh, menyayangkan adanya puisi yang dianggap menghina ulama senior KH Maimoen Zubair oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dukung Aksi Santri Demo Fadli Zon, MUI Kota Sukabumi: Dia Sangat Menghina Ulama
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, KH Apep Saefulloh (paling kanan). TRIBUNNEWS.COM/CHAERUL UMAM 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, KH Apep Saefulloh, menyayangkan adanya puisi yang dianggap menghina ulama senior KH Maimoen Zubair oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.

Hal itu diungkapkan Apep kepada wartawan usai dialog tertutup dengan Tim Kampanye Daerah Kota Sukabumi di Hotel Horison, Jumat (8/2/2019) malam.

Acara itu dilaksanakan secara tertutup, dalam rangkaian Safari Kebangsaan VII yang dipimpin Sekretaris TKN Jokowi-KH Maruf, Hasto Kristiyanto.

Menurut Kiai Apep, dalam pertemuan itu, dilakukan dialog soal bagaimana cara menepis hoaks dan fitnah yang saat ini bertebaran.

Satu di antara yang dibahas juga adalah soal puisi Fadli Zon 'Doa yang Ditukar'.

Puisi itu menyangkut ulama senior KH Maimoen Zubair.

Berita Rekomendasi

"Dia sangat menghina Ulama. Di mana kiai sepuh yang berdoa begitu ikhlas tapi dipelintir, bahwa itu merupakan doa yang dibayar. Padahal saya lihat Mbah Maimoen itu orang yang ikhlas dan sesepuh daripada satu partai Islam dan juga dia seorang ulama besar," ujar Kiai Apep.

Baginya, tindakan Fadli Zon dengan puisi itu justru memperkeruh permasalahan.

Hal yang tak perlu diucapkan, apalagi menyerang ulama besar, takkan menghasilkan sesuatu yang baik. Khususnya untuk demokrasi di Indonesia.

Dia pun mendukung langkah sejumlah santri yang melakukan aksi demonstrasi memprotes Fadli Zon.

Baginya, para santri itu wajar melakukannya sebagai bentuk kecintaan kepada ulama sebagai pewaris nabi.

"Kalau tidak ada ulama di Indonesia pada khususnya, ulama sudah dihina, siapa lagi yang bisa memberikan fatwa di Indonesia ini kalau bukan ulama itu sendiri," ujar Kiai Apep.

"Jadi saya kira bagus sekali para santri menolak itu puisi yang agak sedikit bagaimana ya, ke ulama kurang begitu hormat. Tidak ada adab," imbuhnya.

Ketika ditanya tanggapannya soal tuduhan terhadap Presiden Jokowi yang dianggap tak pro umat Islam, Kiai Apep menilai hal itu terjadi karena tak tahu yang sebenarnya.

Fakta yang ada adalah Jokowi sangat mendukung umat Islam.

"Beliau ini seorang Muslim, masa seorang Muslim tidak cinta terhadap Islam nya itu sendiri? Ini merupakan satu kontradiktif kan, tidak mungkin seorang Muslim kok tidak senang dengan Islam nya? Itu juga sudah tidak rasional menurut hemat saya," kata Kiai Apep.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) menggelar aksi bela kiai di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (8/2/2019).

Aksi ini merupakan buntut dari puisi yang ditulis politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang dinilai melecehkan ulama karismatik Nahdlatul Ulama, Kiai Maimoen Zubair.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas