Jimly Asshiddiqie Prediksi Pilpres 2019 Berjalan Aman dan Damai
Dirinya menilai aparat kepolisian telah melakukan berbagai terobosan guna mengantisapasi hal-hal yang tidak dinginkan saat pesta demokrasi lima tahuna
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, mengatakan naik turunnya tensi politik saat ini tidak bakal menimbulkan perpecahan di Pilpres 2019 mendatang.
Dirinya menilai aparat kepolisian telah melakukan berbagai terobosan guna mengantisapasi hal-hal yang tidak dinginkan saat pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Kedewasaan kita berdemokrasi membuat kita dewasa dalam beradapan. Baik peserta pemilu penyelenggara pemilu dan masyarakat, kita optimis 17 April tidak ada perpecahan dan keributan yang tidak dapat dikendalikan oleh aparat," tutur Jimly, kepada wartawan, Jumat (15/2/2019).
Jimly juga mengimbau tidak menggunakan isu hoaks dalam berkampanye mengingat saat ini maraknya penggunaan hoaks demi memuluskan hasrat politik.
Kemudian, lanjut mantan Ketua Mahkama Konstitusi ini jangan pula mengunakan isu agama secara berlebihan seperti kafir mengkafirkan bahkan menggunakan isu PKI.
Baca: Tidak Bisa Cuci Pakaian Saat Musim Hujan? Berikut 5 Tips Keringkan Baju dengan Cepat
"Urusan pemilu urusan 5 tahun sekali jangan dipecah belah hanya karena berbeda pilihan politik saja," ujar Jimly.
Jimly menyarankan para relawan tidak menggunakan kampanye negatif maupun kampanye hitam seperti melegalkan hoaks.
Mengingat hal tersebut bakal berdampak pada penegakkan hukum. Bahkan, bila ditindak maka aparat penegak hukum bakal dipandang tak netral, padahal yang bersalah adalah pihak yang menyebarkan hoaks dan SARA.
"Saya mengimbau agar ini diredakan oleh pimpinan nya. Relawan juga menghentikan cukup mengkampanyekan calon yang kita pilih saja," pungkas Jimly.