Sekjen PDIP Sebut Jawa Barat Jadi Rumah Kedua Jokowi Setelah Jawa Tengah
Hasto Kristiyanto membeberkan fakta jika koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melakukan kesalahan fatal.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
![Sekjen PDIP Sebut Jawa Barat Jadi Rumah Kedua Jokowi Setelah Jawa Tengah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nelayan-hnsi-deklarasi-dukung-capres-cawapres-no-01_20190211_164736.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI P, Hasto Kristiyanto, membeberkan fakta jika koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melakukan kesalahan fatal.
Karena menurut Hasto, jika upaya Prabowo-Sandi masuk ke kandang banteng untuk menarik simpati warga di Jawa Tengah adalah sebuah usaha yang sia-sia.
"Jateng tetap solid dukung Jokowi. Prabowo-Sandi lupa bahwa syarat menyerang basis pertahanan lawan itu memerlukan soliditas di internal," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/2/2019).
Karena itu Hasto menegaskan, upaya Prabowo-Sandi masuk ke Jawa Tengah adalah sebuah kegagalan.
"Upaya provokasi" dengan membuat kantor pemenangan disamping kantor pemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin adalah langkah blunder karena telah melukai perasaan masyarakat Jawa Tengah yang lebih mengedepankan nilai-nilai hidup rukun serta gotong royong," jelas Hasto.
Baca: Masih Jomblo, Adik Ahok Sebar Pengumuman Soal Lowongan Jodoh
Hasto mengklaim sebaliknya, berkat kerja keras seluruh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin serta semua relawan-relawan, saat ini Jawa Barat menjadi rumah kedua setelah Jawa Tengah.
"Akibat koalisi Prabowo tidak solid, maka kolaborasi Parpol Koalisi Indonesia Kerja dan relawan berhasil merubah peta Jabar. Jabar saat ini menjadi Rumah Jokowi-KH Marif Amin," tegas Hasto.
Pernyataan Hasto terkait pergeseran peta politik di Jawa Barat, diperkuat dari hasil survey IndoPolling serta dari beberapa lembaga survey kredibel lainnya.
Hasto menambahkan, jika elektabilitas paslon Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini telah menyentuh angka 41,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi turun menjadi 37,9 persen.
Hasil survei internal koalisi pendukung Jokowi bahkan menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat telah mencapai angka 52,4 persen.
"Dukungan para tokoh Jawa Barat, seperti Agum Gumelar, Ridwan Kamil, TB Hasanuddin, Deddy Mizwar, Deddy Mulyadi, dan tokoh-tokoh sentral seperti Solichin GP, telah merubah drastis peta politik Jabar. Terlebih KH Ma'ruf Amin juga berkontribusi besar terhadap menguatnya dukungan umat Muslim. Posisi Pak Jokowi sebagai incumbent yang berprestasi juga menjadi faktor berubahnya peta politik tersebut," ujar Hasto.
Berdasarkan dua fakta di Jawa Barat dan Jawa Tengah tadi, oleh Hasto dijelaskan jika yang terjadi adalah sebuah kerugian ganda bagi koalisi Prabowo-Sandi.
"Jawa Tengah tidak membuahkan hasil sedangkan Jawa Barat kebobolan. Atas perubahan peta politik di Jawa Barat, maka seluruh Parpol KIK, relawan dan tokoh, kini mendapatkan amunisi baru untuk memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di atas 63 persen," tutup Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.