Istilah Munajat 212 Bukan Usulan MUI DKI Jakarta
Istilah Munajat 212 yang lekat dengan nama acara sholawat dan dzikir di Monas bukan usulan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKi Jakarta
Editor: Adi Suhendi
Faiz menambahkan, dipilihnya tanggal 21 Februari atau 21/2 sebagai waktu acara sholawat dan dzikir untuk menghapuskan stigma masyarakat akan pelabelan angka tersebut kepada kelompok tertentu.
Pada dasarnya, lanjut Faiz, acara malam nanti bertujuan untuk merangkul umat Islam agar tidak terpecah belah.
Baca: Pengamanan di Pintu Masuk Monas Mulai Diperketat Jelang Malam Munajat 212
"Itu kan memang tanggal identik yang selama ini terkesan milik kelompok tertentu. MUI ingin merajut semua kelompok sebenarnya kita semua tidak ada kaitannya dengan tanggal. Karena ingin merajut semua ukhuwah," ujarnya.
Sebelumnya, nama 'Munajat 212' sempat populer sebagai tajuk acara malam nanti usai disampaikan Habib Rizieq Syihab dalam seruannya di kanal YouTube FRONT TV pada 16 Februari 2019 lalu.
Rizieq mengundang umat Islam untuk meramaikan Monas pada hari ini. Rizieq juga mengungkapkan bahwa acara malam nanti digelar Lembaga Dakwah FPI bekerja sama dengan MUI DKI Jakarta.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul MUI DKI Pastikan Istilah Munajat 212 Bukan Usul Mereka