Hoaks Masif Di Jabar, Dewan Syura PKB Beri Pembekalan Kepada Ratusan Pendakwah
Maman menegaskan, cara-cara naif yang dilakukan tiga perempuan itu menciderai akal sehat dan merusak proses demokrasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanulhaq merespon keras video viral aksi sosialisasi berisi kampanye hitam terhadap Calon Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) oleh tiga perempuan di Karawang, Jawa Barat (Jabar).
Maman menegaskan, cara-cara naif yang dilakukan tiga perempuan itu menciderai akal sehat dan merusak proses demokrasi.
“Tidak mungkin Jokowi Amin melarang azan, melarang kerudung dan membolehkan pernikahan sesama jenis. Itu fitnah keji. Jokowi Amin adalah muslim yang sangat paham dan taat syariat Islam”, tegas tokoh muda NU ini kepada Tribunnews.com, Selasa (26/2/2019).
Karenanya, selain mengapresiasi Relawan yang telah membantu kepolisian menemukan dan mengamankan tiga perempuan penyebar fitnah dan adu domba itu, Maman langsung bergerak cepat menggelar Pelatihan “Dakwah Anti Hoaks dan Bijak Bersosial Media” di enam Pesantren di Jawa Barat.
Kegiatan yang digelar secara marathon di Ponpes Raudhatul Mubtadiin Majalengka, Al-Faqieh Sumedang, Al-Hikamus Salafiah Purwakarta, Raudhatul Hasanah Subang, Al-Istiqomah Bandung dan Al-Hikmah Garut dikuti ratusan Pendakwah yang aktif mengisi pengajian di Majelis Talim dan acara keagamaan seperti maulid Nabi dan Isra Miraj.
Baca: Berlangsung Live Streaming Persija Jakarta Vs Becamex Binh Duong, Imbang Tanpa Gol Babak Pertama
Mantan anggota DPR RI ini yakin bahwa para pendakwah ini adalah sosok panutan masyarakat yang mendakwahkan nilai perubahan, perdamaian dan nasionalisme.
"Mereka akan menjaga penjaga batas nilai hingga masyarakat tidak mudah terpengaruh berita bohong, dan tidak akan terprovokasi fitnah dan adu domba," jelas Maman.
Salah satu Dai asal Kabupaten Bandung, KH. Ahmad Fauzi Imron, mengatakan bahwa lewat pelatihan ini para dai dibuka wawasannya tentang bahaya hoak bagi masa depan bangsa dan kemanusiaan.
“Kami siap mendakwahkan cara melawan hoaks, fitnah dan propaganda hitam dengan gerakan literasi media, dakwah ramah, tabayyun atau klarifikasi kepada pihak yang gemar menebar dakwah kebencian dan hoaks,” tegas Pengasuh Ponpes Istiqomah ini.
Pelatihan yang merupakan kerjasama Dewan Syura DPP PKB dengan Rumah Kerja Relawan (Rumker) Jabar, Internet Marketer NU (IMNU), Mizan Foundation dan Ikatan Dai Muda Jawa Barat ini mendapat dukungan dari Direktur Informasi dan komunikasi perekonomian dan maritim kementerian komunikasi dan informatika RI Septriana Tangkary yang membawa Program bertema Gen Posting, “ Gerakan Positif Thinking”.
“Upaya untuk memerangi hoax ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Tapi juga masyarakat, terutama para juru dakwah sebagai ujung tombak perubahan dan perdamaian. Para Dai ini akan memimpin Gerakan literasi media dan klarifikasi berita palsu sehingga tidak menjadi polemik yang dapat memicu keresahan berkenaan dengan SARA," kata Septri.
Sebagaimana diberitakan, Setelah ditahan selama 1x24 jam oleh penyidik Polda Jabar dan Polres Karawang, tiga perempuan asal Kabupaten Karawang resmi ditetapkan tersangka.
Baca: Pengamat: Lagu Prabowo-Sandi Bisa Dinyanyikan, Dipelajari dan Diinstruksikan Siapa Saja
Mereka adalah bernama Engqay Sugiyanti, Ika Peranika, dan Citra Widaningsih.
"Ketiganya sudah ditetapkan tersangka," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Selasa (26/2/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.