Tanggapi Doa Neno Warisman, Maruf Amin Tegaskan Pilpres tak Sama dengan Perang Badar
Sedangkan kelompok Jokowi-Maruf dianggap lawan umat Muslim alias kafir. Hal ini dirasakannya tak etis.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
![Tanggapi Doa Neno Warisman, Maruf Amin Tegaskan Pilpres tak Sama dengan Perang Badar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/cawapres-maruf-amin-nihye17.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN - Cawapres nomor urut 01 KH Maruf Amin menanggapi doa yang dipanjatkan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Neno Warisman.
Menurutnya, doa tersebut tak layak dipanjatkan karena kondisi Indonesia tak dalam keadaan perang.
Kiai Maruf menyimpulkan doa Neno mirip dengan doa yang dipanjatkan saat perang Badar.
Ketika itu, umat Muslim bertempur habis-habisan karena kalah jumlah dengan kaum kafir. Ia menilai Piplres berbeda dari perang Badar.
"Pilpres kok disamakan dengan perang badar. Perang badar itu antara Islam dan kafir. Itu perang hidup mati membela agama. Pilpres itu cari pemimpin terbaik. Pilpres tak sama dengan Perang Badar," ucapnya saat menghadiri Istigasah dan Salawat Kubro di Lapangan Dipati Ewangga Windusengkahan, Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).
Lebih lanjut, Mustasyar PBNU itu menyayangkan Neno yang mengklaim kelompoknya paling Islam.
Sedangkan kelompok Jokowi-Maruf dianggap lawan umat Muslim alias kafir. Hal ini dirasakannya tak etis.
"Mereka menisbahkan kelompok mereka Islam dan kelompok Jokowi-Amin sebagai kafir. Doa itu tak layak dan tidak pantas," tegasnya.
Ia berharap emosi masyarakat tak terpancing akibat doa Neno.
Sebab ia khawatir doa Neno menimbulkan gejolak masyarakat.
Baca: Airlangga Optimis Golkar Dapat 2 Kursi DPR RI dari Dapil Sulawesi Tenggara
"Jangan sampai masyarakat terprovokasi, mudah-mudahan doanya (Neno) tidak mabrur. Kalau sekarang doanya tepat minta Pilpres aman Insya Allah doanya dikabul," tuturnya.
Sebagaimana ramai diberitakan, Neno Warisman membacakan puisi dalam acara Munajat 212, di Kawasan Monas, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Namun di bagian akhir dari puisi Neno Warisman menimbulkan berdebatan.
Neno memenggal puisi Nabi Muhammad saat Perang Badar melawan pasukan Quraisy di Mekkah.
Berikut cuplikan puisi Neno Warisman:
Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.