Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penuturan Lelaki Paruh Baya yang Diajak Bicara Tiga Wanita di Karawang

Sebanyak 3 emak-emak Karawang itu, yakni Citra Wida, Engkay Sugiyanti, dan Ika Peranika.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Penuturan Lelaki Paruh Baya yang Diajak Bicara Tiga Wanita di Karawang
Warta Kota/Muhammad Azzam
Penuturan Suparjo lelaki paruh baya, yang ada dalam video dugaan kampanye hitam oleh sejumlah perempuan di Karawang. 

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Tiga perempuan atau 3 emak-emak Karawang, yang melakukan penghinaan atau ujaran kebencian ke Presiden Joko Widodo, kini, sudah ditahan di Polres Karawang.

Sebanyak 3 emak-emak Karawang itu, yakni Citra Wida, Engkay Sugiyanti, dan Ika Peranika.

Dalam video tersebut, 3 emak-emak Karawang itu berbicara kepada seorang lelaki paruh baya menyebut jika Jokowi terpilih nanti bakal tidak ada azan dan LGBT bakal dilegalkan.

Sosok lelaki paruh baya itu diketahui bernama Suparjo.

Suparjo tinggal di Dusun Kalioyod, Desa Wanci Mekar, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.

Baca: Sandiaga Minta Polisi Usut Kasus Tiga Perempuan di Karawang dengan Adil

Saat diwawancara, Suparjo yang sudah usia lanjut itu sulit diajak bicara dan tidak fasih berbicara mengaku tidak mengenal ketiga perempuan tersebut.

Ia menjelaskan tiba-tiba perempuan itu datang dan memaparkan keunggulan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Sandiaga Uno.

Berita Rekomendasi

"Saya lupa kapannya, tapi siang-siang saya didatangi pas mau salat zuhur. Mereka lagi lewat saja engga niat ke saya," singkatnya kepada Wartawan, Rabu (27/2/2019).

Sementara Kepala Desa Wanci Mekar, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Alih Miharja mengatakan dari tiga tersangka yang ditetapkan polisi, ada dua perempuan yang merupakan warganya yaitu Engkay Sugiyanti warga Kampung Bakanmaja, Desa Wanci Mekar dan Ika Peranika warga Kalioyod RT 02 RW 03 sedangkan Citra Wida bukan warganya tetapi warga Perumnas Telukjambe, Karawang.

"Satunya bukan warga saya, kalau dua warga itu sehari-hari Engkay bekerja sebagai pedagang es campur dan suaminya penjaga lintasa rel kereta api. Kalau Ika ibu rumah tangga," kata Alih, kepada Wartakota, Rabu (27/2/2019).

Ali menjelaskan kedua perempuan itu juga tidak aktif di Desanya, baik kegiatan RT maupun RW.

Namun, demikian kata Alih, ia tidak mengetahui jelas aktifitasnya sehari-hari diluar itu.

"Kalau relawan atau tim kampanye saya engga tahu ya. Hanya sebatas itu yang saya tahu," jelasnya.

Sementara pria yang diajak bicara oleh kedua perempuan itu, kata Alih, bernama Suparjo di Dusun Kalioyod, Desa Wanci Mekar, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas